5 Hal Soal Pimpinan Hizbullah dan Jenderal Iran Tewas Diserang Israel

Haris Fadhil - detikNews
Minggu, 29 Sep 2024 22:30 WIB
Warga pegang foto Hassan Nasrallah. (AP/Mohammed Zaatari)
Beirut -

Israel membunuh Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah. Selain itu, serangan Israel juga menewaskan seorang jenderal Iran yang berada di bunker bersama Nasrallah.

Nasrallah sebenarnya telah tidak terlihat di depan publik selama bertahun-tahun karena kekhawatiran akan dibunuh oleh Israel. Pada Sabtu, (28/9) militer Israel secara mengklaim membunuh Nasrallah dalam sebuah serangan di ibu kota Lebanon, Beirut.

Hizbullah kemudian mengonfirmasi kematian Hassan Nasrallah. Hal itu disampaikan Hizbullah dalam unggahan di kanal Telegram miliknya.

"Yang Mulia, Pemimpin Perlawanan, hamba yang saleh, telah meninggal dunia untuk menemui Tuhannya," kata pernyataan itu pada Sabtu (28/9).

Hizbullah menyebut Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel di Beirut. Hizbullah pun berjanji akan membalas kematian Nasrallah.

Berikut lima hal terkait tewasnya Nasrallah:

Sosok Nasrallah

Dilansir BBC, Minggu (29/9/2024), Nasrallah merupakan sosok misterius yang memiliki hubungan dekat dengan Iran. Dia merupakan tokoh yang berperan kunci mengubah Hizbullah menjadi kekuatan politik dan militer seperti sekarang dan tetap dihormati oleh para pendukung kelompok tersebut.

Hizbullah telah membantu melatih para pejuang dari kelompok milisi Palestina, Hamas, dan kelompok milisi di Irak dan Yaman. Pada masa kepemimpinannya pula Hizbullah memperoleh rudal dan roket dari Iran untuk digunakan melawan Israel.

Dia memimpin evolusi Hizbullah dari milisi yang dibentuk untuk melawan pasukan Israel yang menduduki Lebanon menjadi kekuatan militer yang lebih kuat dari tentara Lebanon. Hizbullah kemudian menjadi pemegang kekuasaan dalam politik Lebanon, penyedia utama layanan kesehatan, pendidikan dan sosial, serta bagian penting dari dukungan Iran dalam upaya meraih supremasi regional.

Nasrallah, yang lahir pada 1960, adalah anak tertua dari sembilan bersaudara. Dia bergabung dengan gerakan Amal yang saat itu merupakan kelompok milisi Syiah setelah Lebanon dilanda perang saudara pada tahun 1975.

Dia membuat kelompok baru bernama Islamic Amal, yang mendapat dukungan militer dan organisasi yang cukup besar dari Garda Revolusi Iran yang berpusat di Lembah Bekaa. Islamic Amal kemudian muncul sebagai milisi Syiah yang paling menonjol dan efektif yang kemudian menjadi awal mula Hizbullah.

Pada 1985, Hizbullah secara resmi mengumumkan pembentukannya dengan menerbitkan sebuah 'surat terbuka' yang mengidentifikasi AS dan Uni Soviet sebagai musuh utama Islam dan menyerukan 'penghancuran' Israel, yang menurutnya menduduki wilayah Muslim. Nasrallah naik pangkat di jajaran Hizbullah seiring pertumbuhan organisasi tersebut.

Nasrallah juga memimpin perang intensitas rendah dengan pasukan Israel yang berakhir dengan penarikan pasukan mereka dari Lebanon selatan pada tahun 2000. Kala itu, putra sulungnya tewas dalam baku tembak dengan pasukan Israel.

Setelah penarikan pasukan, Nasrallah mengumumkan bahwa Hizbullah telah mencapai kemenangan pertama melawan Israel. Dia telah bersumpah Hizbullah tidak akan melucuti senjatanya, dengan mengatakan bahwa Hizbullah menganggap bahwa 'seluruh wilayah Lebanon harus dikembalikan', termasuk wilayah Shebaa Farms.

Pada 2006, milisi Hizbullah meluncurkan serangan lintas batas ke Israel yang menyebabkan delapan tentara Israel tewas dan dua lainnya diculik yang memicu respons besar-besaran di Israel. Saat itu, pesawat tempur Israel mengebom benteng pertahanan Hizbullah di Selatan dan di pinggiran selatan Beirut, sementara Hizbullah menembakkan sekitar 4.000 roket ke Israel.

Lebih dari 1.125 warga Lebanon sebagian besar warga sipil tewas selama konflik 34 hari itu. 119 tentara Israel dan 45 warga sipil tewas di Israel.

Jenderal Iran Juga Tewas Bersama Nasrallah

Selain Nasrallah, serangan Israel itu juga menewaskan komandan Korps Garda Revolusi Islam Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan. Nilforoushan merupakan wakil komandan operasi pasukan elit Iran.

Dia tewas bersama kepala Hizbullah Hassan Nasrallah akibat serangan Israel. Nilforoushan berada di bunker bersama kepala Hizbullah saat bom Israel menghantam.

Dilansir Al-Jazeera, Minggu (29/9/2024), Nilforoushan digambarkan sebagai seseorang yang bekerja untuk keamanan Iran dan membantu perjuangan Palestina. Iran belum menjelaskan detail soal pemakaman Nilforoushan.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.




(haf/haf)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork