AS Perintahkan Pemeriksaan Sistem Kemudi Boeing 737, Ada Apa?

AS Perintahkan Pemeriksaan Sistem Kemudi Boeing 737, Ada Apa?

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 27 Sep 2024 10:21 WIB
Victorville, CA / USA – March 27, 2017: The Boeing Company’s logo on wall of a building at the Southern California Logistics Airport in Victorville, California.
Ilustrasi (dok. Getty Images)
W -

Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (AS) atau NTSB merilis "rekomendasi keselamatan mendesak" mengenai sistem kemudi pada pesawat Boeing 737 jenis tertentu. Perintah pemeriksaan dari NTSB itu menyoroti risiko jamming atau gangguan pada kemudi pesawat.

Perintah pemeriksaan ini, seperti dilansir AFP, Jumat (27/9/2024), dirilis setelah insiden pada 6 Februari lalu yang melibatkan pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dioperasikan oleh maskapai AS, United Airlines.

Dalam insiden tersebut, bagian pedal kemudi pesawat "terjebak" pada posisi netral saat pesawat berada di landasan usai melakukan pendaratan di Bandara Newark, New Jersey.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak ada satu pun dari 155 penumpang dan awak pesawat yang mengalami luka-luka dalam insiden tersebut. Namun, menurut NTSB, pilot pesawat menggunakan kontrol roda pendaratan pada hidung pesawat untuk mengemudikan pesawat.

Boeing mendapat tekanan yang semakin besar menyusul sejumlah insiden keselamatan yang melibatkan pesawat produksinya. Pihak Boeing belum menanggapi perintah pemeriksaan NTSB terbaru ini.

ADVERTISEMENT

Penyebab insiden Februari lalu, berdasarkan laporan NTSB, ada pada aktuator atau penggarit pada pemandu peluncuran, salah satu komponen kontrol kemudi pesawat, dan pengujian menunjukkan bahwa aktuator tersebut rentan terhadap kelembapan yang bisa "membekukan dan membatasi pergerakan sistem kemudi".

Aktuator merupakan peralatan mekanis untuk menggerakkan atau mengontrol sebuah mekanisme atau sistem.

Simak juga Video 'AS Prihatin Atas Hilangnya Nyawa Ratusan Warga Lebanon':

[Gambas:Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Disebutkan lebih lanjut oleh NTSB bahwa aktuator yang rusak itu diproduksi oleh sebuah perusahaan AS bernama Collins Aerospace.

"Collins telah memberitahu Boeing bahwa lebih dari 353 aktuator yang dikirimkan oleh Collins kepada Boeing sejak Februari 2017 terkena dampak kondisi ini," sebut NTSB dalam pernyataannya.

NTSB menyebut bahwa bagian itu dipasang pada bagian ekor beberapa pesawat jenis Boeing 737 NG dan 737 MAX.

Otoritas Penerbangan Federal AS atau FAA, dalam pernyataan terpisah, menegaskan akan menggelar pertemuan dewan peninjau tindakan korektif pada Jumat (27/9) waktu setempat berdasarkan rekomendasi NTSB untuk menentukan langkah selanjutnya.

Simak juga Video 'AS Prihatin Atas Hilangnya Nyawa Ratusan Warga Lebanon':

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads