Militer Israel melaporkan lebih dari 50 proyektil ditembakkan dari Lebanon ke bagian utara wilayahnya pada Selasa (24/9) pagi waktu setempat. Serangan dari Lebanon itu terjadi saat militer Tel Aviv terus menggempur target-target Hizbullah di berbagai wilayah Lebanon.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (24/9/2024), militer Israel menyebut lebih dari 50 proyektil terdeteksi mengudara di wilayah Israel dari Lebanon antara pukul 09.36 hingga pukul 09.44 waktu setempat.
"Sebagian besar proyektil itu berhasil dicegat," klaim militer Tel Aviv dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (24/9/2024):
- Langka! Eks Menteri Perhubungan Singapura Diadili Atas Korupsi
Sidang kasus korupsi yang tergolong langka mulai digelar di Singapura terhadap mantan Menteri Perhubungan S Iswaran. Ini menjadi sidang pertama dalam lebih dari empat dekade yang melibatkan pemegang jabatan politik di Singapura, yang disebut sebagai salah satu negara yang paling tidak korup di dunia.
Iswaran, seperti dilansir AFP, Selasa (24/9/2024), telah mengundurkan diri dari jabatannya pada Januari lalu setelah dijerat puluhan dakwaan, termasuk menerima banyak hadiah senilai total ratusan ribu dolar. Iswaran sebelumnya dikenal sebagai sosok yang membantu membawa Formula 1 ke Singapura.
Dia tiba di Mahkamah Agung Singapura pada Selasa (24/9) pagi waktu setempat dengan menggunakan kendaraan SUV warna putih. Iswaran menolak untuk menjawab pertanyaan dan hanya mengucapkan "selamat pagi" kepada wartawan yang berkumpul di luar gedung pengadilan.
- Israel-Hizbullah Kian Panas, AS Kirim Pasukan Tambahan ke Timur Tengah
Amerika Serikat (AS) mengerahkan pasukan militer tambahan ke kawasan Timur Tengah setelah pertempuran memanas antara Israel dan kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon. Washington juga menyerukan warganya untuk segera meninggalkan wilayah Lebanon.
Pengerahan pasukan tambahan itu, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (24/9/2024), diumumkan oleh Pentagon atau Departemen Pertahanan AS pada Senin (23/9) waktu setempat.
"Menyoroti meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan karena sangat berhati-hati, kami mengirimkan sejumlah kecil personel tambahan militer AS untuk menambah kekuatan yang sudah ada di kawasan tersebut," ucap Sekretaris Pers Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, saat berbicara kepada Al Arabiya.
- Netanyahu Kirim Pesan ke Rakyat Lebanon: Kami Tak Berperang Lawan Anda!
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengirimkan pesan video kepada rakyat Lebanon, saat serangan udara dilancarkan terhadap target-target Hizbullah di negara tetangganya tersebut. Netanyahu meminta warga Lebanon mematuhi peringatan evakuasi yang dirilis militer Tel Aviv.
Pesan video itu, seperti dilansir Sky News, Selasa (24/9/2024), dirilis Netanyahu melalui media sosialnya pada Senin (23/9) malam, saat militer Israel melancarkan rentetan serangan udara yang diklaim menargetkan lokasi persenjataan Hizbullah di beberapa wilayah Lebanon.
"Saya memiliki pesan untuk rakyat Lebanon: perang Israel bukan dengan Anda. Ini perang melawan Hizbullah," ucapnya dalam pesan video tersebut.
- Israel-Hizbullah Membara, AS Tolak Invasi ke Lebanon
Pemerintah Amerika Serikat (AS) menawarkan ide-ide "konkret" untuk meredakan krisis di Lebanon, saat Israel dan Hizbullah terlibat pertempuran sengit. Washington menentang invasi darat yang mungkin dilakukan Israel dalam menargetkan Hizbullah di wilayah Lebanon.
"Kami memiliki beberapa ide konkret yang akan kami diskusikan dengan sekutu-sekutu dan mitra pekan ini untuk mencoba mencari jalan ke depan mengenai hal ini," kata seorang pejabat senior AS, yang enggan disebut namanya, seperti dilansir AFP, Selasa (24/9/2024).
Hal tersebut disampaikan saat para pejabat dunia berkumpul di New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
- Balas Serangan Israel, 50 Proyektil Ditembakkan dari Lebanon
Militer Israel melaporkan lebih dari 50 proyektil ditembakkan dari Lebanon ke bagian utara wilayahnya pada Selasa (24/9) pagi waktu setempat. Serangan dari Lebanon itu terjadi saat militer Tel Aviv terus menggempur target-target Hizbullah di berbagai wilayah Lebanon.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (24/9/2024), militer Israel menyebut lebih dari 50 proyektil terdeteksi mengudara di wilayah Israel dari Lebanon antara pukul 09.36 hingga pukul 09.44 waktu setempat.
"Sebagian besar proyektil itu berhasil dicegat," klaim militer Tel Aviv dalam pernyataannya.