Langka! Eks Menteri Perhubungan Singapura Diadili Atas Korupsi

Langka! Eks Menteri Perhubungan Singapura Diadili Atas Korupsi

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 24 Sep 2024 12:45 WIB
Menteri Transportasi Singapura S Iswaran (REUTERS/Edgar Su/File Photo)
Mantan Menteri Perhubungan Singapura S Iswaran (dok. REUTERS/Edgar Su/File Photo)
Singapura -

Sidang kasus korupsi yang tergolong langka mulai digelar di Singapura terhadap mantan Menteri Perhubungan S Iswaran. Ini menjadi sidang pertama dalam lebih dari empat dekade yang melibatkan pemegang jabatan politik di Singapura, yang disebut sebagai salah satu negara yang paling tidak korup di dunia.

Iswaran, seperti dilansir AFP, Selasa (24/9/2024), telah mengundurkan diri dari jabatannya pada Januari lalu setelah dijerat puluhan dakwaan, termasuk menerima banyak hadiah senilai total ratusan ribu dolar. Iswaran sebelumnya dikenal sebagai sosok yang membantu membawa Formula 1 ke Singapura.

Dia tiba di Mahkamah Agung Singapura pada Selasa (24/9) pagi waktu setempat dengan menggunakan kendaraan SUV warna putih. Iswaran menolak untuk menjawab pertanyaan dan hanya mengucapkan "selamat pagi" kepada wartawan yang berkumpul di luar gedung pengadilan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persidangan kasus Iswaran ini dianggap oleh para pengamat sebagai salah satu persidangan paling signifikan secara politik dalam sejarah Singapura. Kasus ini juga berisiko merusak reputasi Partai Aksi Rakyat (PAP) yang berkuasa sebelum pemilu diperkirakan akan digelar pada November tahun depan.

Iswaran mengundurkan diri dari PAP setelah mendapat pemberitahuan resmi tentang dakwaan-dakwaan yang menjeratnya. Namun dia mengaku tidak bersalah atas tuduhan-tuduhan itu.

ADVERTISEMENT

Sebagian besar dari total 35 dakwaan yang menjerat Iswaran, yang berusia 62 tahun ini, berkaitan dengan korupsi -- dengan dakwaan melibatkan kontrak pemerintah memiliki ancaman hukuman maksimum tujuh tahun penjara. Dia juga dijerat satu dakwaan menghalangi keadilan.

Di antara tuduhan lainnya, Iswaran diduga menerima hadiah dari dua pengusaha senilai lebih dari US$ 300.000 (Rp 4,5 miliar).

Hadiah-hadiah itu mencakup tiket ke acara olahraga terkenal dan pertunjukan panggung dari taipan hotel Malaysia, Ong Beng Seng, yang merupakan salah satu orang terkaya di Singapura.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Ong yang menjabat direktur pelaksana Hotel Properties Limited, ditangkap pada hari yang sama dengan Iswaran tahun 2023 lalu, namun sejak saat itu tidak menghadapi hukuman apapun.

Dalam kasus ini, Iswaran juga dituduh menerima botol-botol whiskey dan tongkat golf dari seorang direktur top pada sebuah perusahaan konstruksi, yang belum didakwa atas pelanggaran hukum apapun.

Sebagian besar dakwaan yang menjerat Iswaran didasarkan pada hukum pidana yang jarak digunakan, yang menyatakan bahwa pegawai negeri yang menerima benda berharga dari tokoh-tokoh yang bekerja sama dengan mereka merupakan sebuah pelanggaran hukum.

Pengacara Iswaran menyatakan para pengusaha yang memberikan hadiah itu adalah teman dekat kliennya, sehingga kliennya bisa menerima hadiah itu dalam kapasitas pribadinya.

Dalam surat pengunduran dirinya, Iswaran menolak semua tuduhan dan mengaku tidak bersalah.

Sebelum Iswaran, pejabat politik terakhir di Singapura yang disidang atas korupsi adalah mantan Menteri Negara untuk Lingkungan, Wee Toon Boon, pada tahun 1975 silam. Pada saat itu, Wee didakwa menerima suap sebesar lebih dari US$ 600.000.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads