Pasukan Israel melakukan penyerbuan militer terhadap kota Qabatiya di Tepi Barat. Sedikitnya enam warga Palestina tewas dalam penyerbuan itu, dengan 18 orang lainnya mengalami luka-luka.
Gubernur Jenin, Kamal Abu al-Rub, dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters, Jumat (20/9/2024), melaporkan bahwa empat korban luka di antaranya kini dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat.
Abu al-Rub menyebut pasukan Israel telah bergerak mundur dari Qabatiya setelah menghancurkan infrastruktur dalam penyerbuan di area tersebut pada Kamis (19/9) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum ada pernyataan resmi dari militer Israel soal penyerbuan di Qabatiya tersebut.
Rentetan kekerasan semakin meningkat di wilayah Tepi Barat sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Operasi militer Israel dilakukan hampir setiap hari dengan melibatkan ribuan penangkapan dan baku tembak rutin antara pasukan keamanan Tel Aviv dengan para petempur bersenjata Palestina.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 700 warga Palestina terbunuh di Tepi Barat dalam berbagai serangan Israel sejak Oktober tahun lalu.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Wilayah Tepi Barat bagian utara menjadi lokasi tindak kekerasan terburuk sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza. Tidak hanya oleh pasukan Israel, tapi terkadang oleh para pemukim ekstremis Yahudi yang tinggal di sana.
Awal bulan ini, Israel melancarkan serangan paling mematikan terhadap wilayah Tepi Barat bagian utara sejak perang dimulai. Dilaporkan sedikitnya 33 orang tewas dalam operasi penyerbuan yang tidak hanya melibatkan pasukan darat, tapi juga dukungan dari udara tersebut.
Dalam penjelasannya, Tel Aviv menyebut operasi penyerbuan besar-besaran itu diperlukan untuk memberantas militansi di wilayah Tepi Barat.