Tel Aviv sendiri belum memberikan komentar apa pun atas insiden di Lebanon tersebut.
Namun sumber-sumber keamanan senior Lebanon dan sumber lainnya, seperti dilansir Reuters, menyebut badan intelijen Israel, Mossad, telah menanam peledak di dalam ribuan unit pager yang diimpor oleh Hizbullah beberapa bulan sebelum ledakan massal terjadi pada Selasa (17/9) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ledakan pager itu diikuti oleh ledakan walkie-talkie secara serentak di Lebanon pada Rabu (18/9), yang sejauh ini dilaporkan menewaskan sedikitnya 20 orang tewas dan melukai lebih dari 450 orang lainnya. Israel juga belum memberikan komentar atas ledakan walkie-talkie tersebut.
Simak Video: Israel Sebut Hizbullah Akan Bayar Harga Lebih Tinggi di Setiap Tahap Perang
(nvc/idh)