Badan intelijen Israel, Mossad, dilaporkan menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam sebanyak 5.000 penyeranta (pager) buatan Taiwan yang dipesan kelompok Hizbullah beberapa bulan lalu.
Informasi ini diungkap oleh sumber keamanan senior Lebanon dan seorang sumber lainnya, seperti dilansir Reuters, Rabu (18/9/2024), setelah insiden ledakan massal melanda ribuan pager yang digunakan para pejabat dan anggota Hizbullah di berbagai wilayah Lebanon.
Sedikitnya sembilan orang tewas dan nyaris 3.000 orang lainnya mengalami luka-luka. Di antara korban luka terdapat pejabat utusan Iran untuk Lebanon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (18/9/2024):
- Lolos dari Upaya Pembunuhan, Trump: Cuma Presiden Penting yang Ditembak
Calon presiden (capres) Amerika Serikat dari partai Republik, Donald Trump kembali berkampanye pada hari Selasa (17/9) waktu setempat, untuk pertama kalinya sejak upaya pembunuhan kedua terhadap dirinya. Mantan presiden AS itu membanggakan diri dengan mengatakan "hanya presiden penting yang ditembak".
Trump pun memuji capres partai Demokrat, Kamala Harris karena menelepon untuk menanyakan keadaannya.
"Dan kemudian Anda bertanya-tanya mengapa saya ditembak, bukan? Anda tahu, hanya presiden penting yang ditembak," kata Trump dalam pidato kampanyenya di kota Flint, negara bagian Michigan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (18/9/2024).
- Ngegas! Korut Kembali Luncurkan Rudal Balistik, Kedua dalam Sepekan
Korea Utara (Korut) terdeteksi meluncurkan sejumlah rudal balistik jarak dekat pada Rabu (18/9) pagi waktu setempat. Rudal-rudal Pyongyang itu dilaporkan terjatuh di pantai timur negara terisolasi tersebut.
Aktivitas peluncuran rudal kembali dilakukan Korut beberapa hari setelah negara itu mengungkapkan fasilitas pengayaan uranium ke publik dan berjanji untuk meningkatkan persenjataan nuklir.
Peluncuran rudal Korut itu, seperti dilansir Reuters, Rabu (18/9/2024), dilaporkan oleh dua negara tetangganya, Korea Selatan (Korsel) dan Jepang.
- AS Gempur Suriah Usai Pangkalan Militernya Diserang 2 Roket
Militer Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara terhadap wilayah Suriah, setelah dua serangan roket menargetkan sebuah pangkalan militer yang menampung pasukan Amerika dan koalisinya di negara tersebut.
Seorang pejabat pertahanan AS, yang enggan disebut namanya, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (18/9/2024), mengatakan bahwa serangan dua roket menargetkan Zona Pendaratan Rumalyn di wilayah Suriah, yang menampung pasukan AS dan koalisi internasional.
Serangan roket itu tidak mengenai secara langsung pangkalan militer tersebut. Tidak ada laporan korban luka pada personel militer atau kerusakan peralatan di pangkalan itu.
- Pager Hizbullah Meledak Massal, Dubes Iran Juga Terluka
Duta Besar (Dubes) Iran untuk Lebanon juga terluka dalam ledakan (penyeranta) pager yang dipakai kelompok Hizbullah di Lebanon pada hari Selasa (17/9) waktu setempat. Media pemerintah Iran melaporkan bahwa luka-lukanya tidak parah.
"Duta Besar Iran untuk Lebanon Mojtaba Amani terluka dalam ledakan pager," kata televisi pemerintah Iran, seraya menambahkan bahwa dia "sadar dan tidak dalam bahaya."
Sembilan orang tewas dan lebih dari 1.000 orang, termasuk para petempur dan petugas medis Hizbullah, terluka pada hari Selasa ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon. Demikian diungkapkan sumber keamanan kepada Reuters, dilansir Al Arabiya, Rabu (19/9/2024).
- Mossad Tanam Peledak Kecil dalam Ribuan Pager yang Dipakai Hizbullah
Badan intelijen Israel, Mossad, dilaporkan menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam sebanyak 5.000 penyeranta (pager) buatan Taiwan yang dipesan kelompok Hizbullah beberapa bulan lalu.
Informasi ini diungkap oleh sumber keamanan senior Lebanon dan seorang sumber lainnya, seperti dilansir Reuters, Rabu (18/9/2024), setelah insiden ledakan massal melanda ribuan pager yang digunakan para pejabat dan anggota Hizbullah di berbagai wilayah Lebanon.
Sedikitnya sembilan orang tewas dan nyaris 3.000 orang lainnya mengalami luka-luka. Di antara korban luka terdapat pejabat utusan Iran untuk Lebanon.