Negara bagian Manipur, India, tengah dilanda konflik yang berujung pada kekerasan etnis. Akibatnya, pemerintah memberlakukan jam malam untuk meredam kondisi ini.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (7/9/2024), pertempuran telah pecah di negara bagian timur laut India itu lebih dari setahun yang lalu, antara komunitas mayoritas Meitei yang beragama Hindu dan komunitas Kuki, yang sebagian besar beragama Kristen.
Konflik telah memanas sejak saat itu, memecah komunitas yang sebelumnya hidup berdampingan berdasarkan garis etnis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekolah Ditutup Usai Serangan
Pengumuman pemerintah daerah mengatakan semua sekolah di negara bagian itu akan ditutup pada hari Sabtu, saat kelas biasanya diadakan, untuk melindungi "keselamatan siswa dan guru".
Sehari sebelumnya, kelompok pemberontak telah menembakkan roket di distrik Bishnupur di negara bagian itu, sebuah serangan yang oleh polisi setempat dikaitkan dengan "militan Kuki". Pernyataan polisi mengatakan seorang pria berusia 78 tahun tewas dalam serangan itu dan enam orang terluka.
Para petugas yang merespons serangan itu "ditembaki oleh para tersangka militan Kuki tetapi tim polisi membalas dengan keras dan menangkis serangan itu", kata pernyataan polisi.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
Simak juga Video: Unjuk Rasa Menuntut Kekerasan Antar Etnis di Manipur India Berakhir Ricuh
Menurut laporan media lokal, pria tua itu tewas ketika sebuah roket menghantam kediaman mendiang Mairenbam Koireng Singh, mantan kepala menteri Manipur.
Ketegangan yang sudah berlangsung lama antara komunitas Meitei dan Kuki berkisar pada persaingan untuk mendapatkan tanah dan pekerjaan publik. Para aktivis hak asasi manusia menuduh para pemimpin lokal memperparah perpecahan etnis itu demi keuntungan politik.
33 Orang Ditangkap
Kepolisian India telah menangkap 33 orang setelah meningkatnya kekerasan etnis di Manipur. Polisi berusaha meredam situasi
"Menindaklanjuti protes kekerasan dalam beberapa hari terakhir, polisi Manipur telah menangkap 33 orang dan menangkap tujuh remaja," demikian pernyataan kepolisian dilansir kantor berita AFP, Kamis (12/9/2024).
Kepolisian pun mendesak masyarakat 'untuk bekerja sama dengan lembaga penegak hukum dalam menjaga perdamaian dan kenormalan'.
Internet Diblokir, Jam Malam Diberlakukan
Otoritas setempat telah memberlakukan pemblokiran internet di beberapa daerah. Hal serupa telah dilakukan tahun lalu dan berlangsung selama berbulan-bulan.
Polisi juga telah memerintahkan jam malam. Namun, ratusan orang di Imphal, ibu kota negara bagian Manipur menentang perintah tersebut.
Sebelumnya, para pengunjuk rasa Meitei berdemo di Imphal pada hari Selasa untuk menuntut pasukan keamanan mengambil tindakan terhadap kelompok pemberontak Kuki, yang mereka salahkan atas serangkaian serangan terbaru.