Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytro Kuleba turut mengajukan pengunduran diri dari jabatannya, saat sejumlah menteri dan pejabat tinggi Ukraina lainnya mundur massal. Pengunduran diri massal itu disebut sebagai bagian dari perombakan besar-besaran dalam pemerintahan Presiden Volodymyr Zelensky.
Kuleba, yang merupakan wajah diplomasi Ukraina selama perang berkecamuk, menjadi menteri paling senior di Kyiv yang mengundurkan diri pekan ini. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (4/9/2024).
Ketua parlemen Ukraina Ruslan Stefanchuk mengumumkan pengunduran diri Kuleba dalam pernyataan via media sosial pada Rabu (4/9) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengunduran diri Kuleba itu diumumkan sehari setelah beberapa menteri lainnya mengundurkan diri dalam perombakan signifikan dalam pemerintahan Ukraina sekitar 2,5 tahun setelah invasi militer Rusia.
"Verkhovna Rada Ukraina menerima surat pengunduran diri dari Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba," tulis Stefanchuk dalam pengumumannya, menyebut nama resmi parlemen Ukraina.
Dia menambahkan bahwa parlemen akan segera melakukan voting atau pemungutan suara terkait pengunduran diri yang diajukan Kuleba tersebut.
Kuleba yang berusia 43 tahun ini telah memegang jabatan Menlu Ukraina sejak tahun 2020, dan sejak invasi Rusia pada Februari 2022, dia berkeliling dunia untuk menggalang dukungan Barat dan mendorong sanksi terhadap Moskow.
Saksikan Live DetikSore:
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Kala Zelensky Ejek Putin 'Pria Tua Berpenyakit'
Pengunduran diri Kuleba ini mencuat setelah beberapa menteri dan pejabat tinggi Ukraina mundur secara massal pada Selasa (3/9) malam waktu setempat. Mereka yang mengajukan pengunduran diri termasuk Menteri Industri Strategis Oleksandr Kamyshin, Menteri Kehakiman Denys Maliuska, dan Menteri Perlindungan Lingkungan Ruslan Strilets.
Kepala Dana Properti Negara Ukraina Vitaliy Koval, kemudian Wakil Perdana Menteri Iryna Vershchuk dan Olga Stefanisyna, juga mengundurkan diri.
Sementara wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, Rostyslav Shurma, yang juga salah satu ajudan utama Zelensky diberhentikan berdasarkan keputusan presiden.
"Seperti yang dijanjikan, perombakan besar-besaran pemerintahan dapat diperkirakan terjadi pada pekan ini. Lebih dari 50 persen staf Menteri Kabinet akan diganti," tutur ketua faksi parlemen dari Partai Pelayan Rakyat yang berkuasa, David Arakhamia, dalam pernyataan via Telegram.
"Besok, kita ada hari pemberhentian, dan pada lusa, ada hari pengangkatan," sebutnya.