Ukraina Desak Mongolia Patuhi Perintah ICC Tangkap Putin

Ukraina Desak Mongolia Patuhi Perintah ICC Tangkap Putin

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 31 Agu 2024 11:51 WIB
Vladimir Putin walks to take his oath as Russian president during an inauguration ceremony in the Grand Kremlin Palace in Moscow, Russia, Tuesday, May 7, 2024. (AP Photo/Alexander Zemlianichenko, Pool)
Presiden Rusia Vladimir Putin (dok. AP/Alexander Zemlianichenko)
Kyiv -

Ukraina mendesak Mongolia untuk menangkap Presiden Rusia Vladimir Putin berdasarkan surat perintah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) ketika dia berkunjung pada 3 September mendatang. Kremlin telah menegaskan pihaknya tidak khawatir dengan kunjungan Putin ke Mongolia, negara anggota ICC.

"Kami menyerukan otoritas Mongolia untuk mematuhi surat perintah penangkapan internasional yang bersifat wajib dan memindahkan Putin ke Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag," cetus Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam pernyataan via Telegram, seperti dilansir Reuters, Sabtu (31/8/2024).

ICC yang bermarkas di Den Haag telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin, pada Maret 2023, atas tuduhan kejahatan perang dengan mendeportasi ratusan anak-anak dari Ukraina secara ilegal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas Rusia menepis tuduhan itu, yang mereka sebut bermotif politik, dan mengabaikan surat perintah penangkapan ICC tersebut.

Namun surat perintah penangkapan itu mewajibkan 124 negara anggota ICC, termasuk Mongolia, untuk menangkap Putin dan memindahkannya ke Den Haag untuk diadili jika dia menginjakkan kaki di wilayah mereka.

ADVERTISEMENT

Mongolia diketahui menjadi negara penanda tangan Statuta Roma ICC pada Desember 2000 dan telah meratifikasinya tahun 2002 silam. Di bawah statuta tersebut, setiap anggota ICC diharapkan melaksanakan perintah penangkapan yang dirilis pengadilan itu terhadap individu mana pun.

Kremlin sebelumnya menjelaskan bahwa Putin akan mengunjungi Mongolia pada 3 September mendatang dalam rangka "peringatan ke-85 kemenangan bersama pasukan Soviet dan Mongolia atas militer Jepang di Sungai Khalkhin Gol". Pertempuran itu terjadi tahun 1939 silam selama pendudukan Jepang di dekat Manchuria.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Menurut Kremlin, Putin dan Presiden Mongolia Ukhnaa Khurelshukh akan membahas hubungan bilateral dan "saling bertukar pandangan mengenai isu-isu internasional dan regional saat ini".

Saat ditanya pada Jumat (30/8) soal apakah Rusia mengkhawatirkan kunjungan Putin ke negara anggota ICC, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan tidak.

"Tidak ada kekhawatiran, kami telah melakukan dialog yang baik dengan sahabat-sahabat kami dari Mongolia," ucapnya.

Saat ditanya lebih lanjut soal apakah Moskow telah membahas surat perintah penangkapan ICC dengan otoritas Mongolia sebelum kunjungan Putin dilakukan, Peskov menjawab: "Jelas kunjungan tersebut, semua aspek dari kunjungan itu telah dibahas secara menyeluruh".

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads