Militer Rusia meningkatkan serangan terhadap udara terhadap infrastruktur energi yang ada di wilayah Ukraina sejak awal pekan ini. Otoritas Kyiv mengklaim pasukannya telah menembak jatuh dua rudal dan sedikitnya 60 drone yang diluncurkan Moskow terhadap sembilan wilayah Ukraina dalam semalam.
Lebih dari 2,5 tahun sejak invasi besar-besaran Rusia, Ukraina mendorong negara-negara Barat untuk memberikan pertahanan udara tambahan dan dukungan dalam bersama-sama menembak jatuh target-target di wilayah udara Kyiv untuk mengusir serangan semacam itu.
Demikian seperti dilansir Reuters, Jumat (30/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas Ukraina mengumumkan pasukan militernya berhasil menghancurkan sedikitnya 60 drone, dari total 74 drone penyerang yang diluncurkan Rusia, dalam serangan yang terjadi pada Kamis (29/8) waktu setempat.
Dua rudal, dari total lima rudal yang diluncurkan Moskow, juga diklaim oleh Kyiv telah ditembak jatuh.
Angkatan Udara Ukraina, dalam pernyataannya, menyebut pasukannya kehilangan jejak 14 drone lainnya, yang diduga terjatuh di dalam wilayah negara tersebut.
Kepala administrasi militer Kyiv, Serhiy Popko, secara terpisah menyebut sekitar 15 drone yang diluncurkan Rusia, dalam serangan ketiha terhadap ibu kota Ukraina dalam empat hari terakhir, gagal mencapai target.
Namun, lanjut Popko, puing-puing drone yang ditembak jatuh itu memicu kerusakan pada jendela dan pintu gedung apartemen setempat, dan sempat menyebabkan kebakaran pada gedung non-permukiman yang berhasil segera dipadamkan.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Popko dalam laporannya menyebut sebagian besar serangan udara terbaru Rusia terhadap Ukraina itu terjadi pada malam hari.
Gubernur wilayah Kyiv, Ruslan Kravchencko, melaporkan bahwa drone-drone yang diluncurkan Rusia tidak memicu kerusakan pada infrastruktur di wilayah ibu kota Ukraina tersebut. Pemerintah kota dan daerah di Ukraina tidak melaporkan adanya korban jiwa akibat serangan udara tersebut.
Secara terpisah, Gubernur wilayah Cherskasy menyebut puing-puing drone yang berjatuhan juga memicu kebakaran pada lahan milik perusahaan swasta di wilayah tersebut. Namun sekitar 75 tim penyelamat berhasil memadamkan api yang menyebar di area seluas lebih dari 2.700 meter persegi pada Kamis (29/8) pagi.
Rusia yang memulai invasi skala penuh terhadap Ukraina sejak Februari 2022, melancarkan rentetan serangan udara terhadap fasilitas energi di berbagai wilayah Ukraina pada Senin (26/8) lalu. Para pejabat Kyiv menyebut serangan Moskow itu melibatkan lebih dari 200 rudal dan drone.
Serangan terbaru Rusia disebut menargetkan jaringan listrik Ukraina, yang memaksa negara itu mengandalkan pemadaman listrik darurat dan terencana sepanjang pekan ini untuk menstabilkan sistem.