AS Kerahkan Kapal Induk: Iran Akan Pikir-pikir untuk Serang Israel

AS Kerahkan Kapal Induk: Iran Akan Pikir-pikir untuk Serang Israel

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 23 Agu 2024 10:20 WIB
Sailors and marines line the deck of aircraft carrier USS Abraham Lincoln (CVN-72) as it deploys from San Diego on Monday, Jan. 3, 2021. The USS Abraham Lincoln deployed Monday from Naval Air Station North Island as part of the Abraham Lincoln Carrier Strike Group, under the command of Capt. Amy Bauernschmidt, the first woman to lead a nuclear carrier in U.S. Navy history. (K.C. Alfred/The San Diego Union-Tribune via AP)
Kapal induk Amerika Serikat USS Abraham Lincoln (Foto: K.C. Alfred/The San Diego Union-Tribune via AP)
Jakarta -

Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon mengatakan bahwa, pengerahan aset-aset militer tambahan AS yang mendekati Iran, akan membuat negara itu pikir-pikir soal rencananya melakukan serangan balasan terhadap Israel.

"Kami telah memindahkan kemampuan ke wilayah tersebut, yang menurut saya adil untuk dikatakan telah masuk ke dalam pikiran Iran dan akan mempengaruhi perhitungan mereka tentang bagaimana dan apakah mereka memilih untuk merespons," kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh, dilansir Al Arabiya, Jumat (23/8/2024).

"Kami tidak ingin melihat itu terjadi, tetapi kami memiliki dua kelompok kapal induk di sana, masing-masing... dengan empat kapal perusak," kata Singh kepada Al Arabiya English selama jumpa pers di Pentagon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan kapal induk kedua untuk meninggalkan Indo-Pasifik dan dikerahkan ke perairan kawasan Timur Tengah. Kelompok Penyerang Kapal Induk USS Abraham Lincoln tiba pada hari Rabu malam, setelah Austin mengeluarkan perintah kedua bagi kapal induk Lincoln untuk mempercepat transitnya.

Singh mengungkapkan bahwa kapal induk Lincoln sempat singgah beberapa kali di Indo-Pasifik, yang kemudian ditarik setelah mendapat perintah dari Austin. Kini berarti ada dua kapal induk AS yang disiagakan di kawasan Timur Tengah saat ketegangan meningkat.

ADVERTISEMENT

Singh mengatakan bahwa peningkatan kekuatan AS ini mengirimkan pesan pencegahan yang "sangat kuat", tetapi juga bahwa Washington akan mendukung Israel jika diserang.

Militer AS telah bergegas memperkuat kehadirannya dalam beberapa minggu terakhir, setelah Iran dan kelompok Hizbullah bersumpah untuk membalas Israel atas dua pembunuhan di Beirut dan Teheran.

Simak juga Video 'Blinken: Israel Terima Proposal Penghubung AS Terkait Gencatan Senjata Gaza':

[Gambas:Video 20detik]



Namun, respons yang diantisipasi belum juga datang. Pemerintah Iran dan kelompok milisi Lebanon tersebut mengatakan bahwa membiarkan "musuh" menunggu adalah bagian dari permainan perang psikologis yang mereka mainkan.

Aset militer AS tambahan yang dikirim ke wilayah tersebut termasuk ribuan pasukan tambahan, sistem pertahanan rudal balistik, kapal selam bertenaga nuklir yang dilengkapi dengan puluhan rudal jelajah, USS Wasp, dan banyak lagi.

Para pejabat AS telah mengantisipasi respons Iran usai pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, dan komandan militer Hizbullah, Fuad Shukr, pada tanggal 30 Juli.

Simak juga Video 'Blinken: Israel Terima Proposal Penghubung AS Terkait Gencatan Senjata Gaza':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads