Amerika Serikat (AS) kembali melontarkan peringatan untuk Iran di tengah penantian serangan pembalasan terhadap Israel atas pembunuhan pejabat tinggi Hamas akhir bulan lalu. Washington menegaskan Teheran akan menghadapi konsekuensi "bencana" jika mereka menyerang Tel Aviv.
AS juga memperingatkan bahwa serangan Iran terhadap Israel akan menggagalkan momentum menuju gencatan senjata di Jalur Gaza, setelah perang berkecamuk selama 10 bulan terakhir.
"(Amerika Serikat) Akan mendorong Iran -- dan saya mengetahui banyak yang melakukan hal yang sama -- untuk tidak mengambil tindakan tersebut, karena konsekuensinya bisa sangat dahsyat, terutama bagi Iran," ucap seorang pejabat senior AS, yang enggan disebut namanya, seperti dilansir AFP, Sabtu (17/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Joe Biden, pada Jumat (16/8) waktu setempat, mengatakan bahwa gencatan senjata dalam perang Gaza "semakin dekat" setelah perundingan selama dua hari berlangsung di Qatar, di mana para mediator dari AS mengajukan proposal untuk mempersempit kesenjangan.
"Hamas-lah, proksi Iran, yang memulai perang ini pada 7 Oktober, dan akan menjadi ironi jika Iran melakukan sesuatu yang pada dasarnya menggagalkan apa yang kita anggap sebagai peluang terbaik untuk gencatan senjata komprehensif dan kesepakatan pembebasan sandera yang telah kita dapatkan dalam beberapa bulan," sebut pejabat senior AS tersebut.
Iran telah memperingatkan Israel soal pembalasan atas serangan yang menewaskan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada 31 Juli lalu. Otoritas Teheran, dan Hamas, meyakini Tel Aviv sebagai dalang serangan tersebut, meskipun Israel hingga kini belum berkomentar apa pun atas kematian Haniyeh.
Simak Video 'Hamas Tak Yakin AS Mampu Jadi Mediator Gencatan Senjata di Gaza':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz, dalam pertemuan dengan Menlu Prancis Stephane Sejourne dan Menlu Inggris David Lammy pada Jumat (16/8), mengungkapkan harapan agar sekutu-sekutu asing ikut bergabung "dalam menyerang" Iran jika negara itu melancarkan serangan pembalasan terhadap Tel Aviv.
"Jika Iran menyerang, kami mengharapkan koalisi akan bergabung dengan Israel tidak hanya dalam pertahanan, tetapi juga dalam menyerang target-target signifikan di Iran," cetus Katz saat berbicara kepada Sejourne dan Lammy, seperti disampaikan dalam keterangan pers kantor Menlu Israel.
Saat ditanya soal komentar Katz tersebut, pejabat senior AS yang enggan disebut namanya itu mengatakan bahwa AS, bersama Inggris dan Prancis, sedang bersiap untuk "setiap kemungkinan yang terjadi".
"Kami akan melakukan segala hal yang diperlukan untuk membela Israel terhadap serangan apa pun dari Iran," tegasnya.
Simak Video 'Hamas Tak Yakin AS Mampu Jadi Mediator Gencatan Senjata di Gaza':