Pasukan Ukraina mendirikan kantor komandan militer di wilayah Kursk di Rusia, yang sebagian diduduki Kyiv, dalam penyerbuan yang berlangsung sejak pekan lalu. Militer Ukraina juga mengklaim pasukannya masih bergerak maju dan menempuh jarak hingga 1,5 kilometer dalam 24 jam terakhir.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (16/8/2024), panglima militer Angkatan Bersenjata Ukraina, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, mengatakan kepada Presiden Volodymyr Zelensky pada Kamis (15/8) bahwa pasukan Kyiv telah bergerak maju sejauh 35 kilometer ke dalam wilayah Kursk di Rusia sejak penyerbuan pekan lalu.
"Kami bergerak maju di wilayah Kursk. Kantor komandan militer telah dibangun, yang akan menjamin ketertiban dan juga menjamin semua kebutuhan penduduk setempat," ujar Syrskyi dalam pernyataannya via Telegram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyerbuan militer yang dilancarkan Ukraina terhadap wilayah Rusia sejak 6 Agustus lalu telah mengejutkan Moskow. Langkah ini mengambil inisiatif dari pasukan Rusia yang meraih kemajuan kecil namun stabil sepanjang tahun dalam invasi di wilayah timur Ukraina.
Syrskyi mengatakan pasukan Ukraina telah menguasai 82 area permukiman di Kursk selama penyerbuan tersebut dan merebut wilayah seluas 1.150 kilometer persegi di area tersebut.
Disebutkan juga oleh Syrskyi bahwa dirinya menunjuk Mayor Jenderal Eduard Moskalyov untuk memimpin kantor komandan militer di area bagian barat Rusia yang dikuasai pasukan Ukraina tersebut.
Dalam pernyataannya, Syrskyi mengindikasikan laju kemajuan pergerakan pasukan Kyiv telah melambat di Kursk. Dia menyebut pasukan Ukraina telah menempuh jarak 500 meter hingga 1,5 kilometer dalam 24 jam terakhir, dibandingkan sekitar 1-2 kilometer sehari sebelumnya.
Simak juga Video 'Klaim Zelensky Sebut Ukraina Sudah Kuasai 74 Permukiman Rusia':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Zelensky, yang secara samar berbicara soal perlunya mempersiapkan "langkah selanjutnya" dalam pidato publiknya pada Rabu (14/8), sekali lagi mengisyaratkan kemungkinan tindakan ofensif lainnya di wilayah Rusia.
"Kita harus dengan jelas menjamin di tingkat legislatif bahwa para pejuang kita, yang berpartisipasi, misalnya, dalam operasi di Kursk dan akan berpartisipasi dalam semua tindakan kita yang lain di wilayah negara agresor, akan menerima sepenuhnya semua gaji dan tunjangan yang diberikan untuk garis depan," cetusnya.
Militer Ukraina mengatakan tidak ada tanda-tanda tekanan militer Rusia berkurang di sepanjang front timur di dalam perbatasannya pada Kamis (15/8), atau lebih dari sepekan setelah penyerbuan ke wilayah Rusia. Kyiv melaporkan pertempuran paling sengit dalam beberapa pekan ini terjadi dekat kota Pokrovsk.
Kepala otoritas militer Pokrovsk mengimbau penduduk setempat untuk mengungsi pada Kamis (15/8) waktu setempat. "Musuh telah datang hampir sampai ke kota Pokrovsk. Kurang lebih 10 kilometer dari pinggiran kota," sebut kepala otoritas militer Pokrovsk via Telegram.
Dalam laporannya kepada Zelensky, Syrskyi menyebut situasi di area timur dan selatan di mana Rusia menguasai sebagian besar wilayahnya "sulit tapi terkendali".