Bos Mossad Jadi Perwakilan Israel dalam Perundingan Gencatan Senjata di Doha

Bos Mossad Jadi Perwakilan Israel dalam Perundingan Gencatan Senjata di Doha

Yogi Ernes - detikNews
Rabu, 14 Agu 2024 23:16 WIB
Israels Mossad Director David Barnea speaks during the International Institute for Counter-Terrorism (ICT) World Summit in the central coastal city of Herzliya on September 10, 2023. (Photo by GIL COHEN-MAGEN / AFP)
Foto:Direktur Mossad, David Barnea (AFP/GIL COHEN-MAGEN)
Jakarta -

Perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza akan digelar di Doha, Qatar. Direktur Mossad Davide Barnea dan Kepala Dinas Keamanan Israel Shit Bet Ronen Bar akan menjadi delegasi Israel dalam perundingan tersebut.

"Kepala Mossad, Kepala Shin Bet, Nitzan Alon dan Ophir Falk akan menjadi delegasi Israel untuk pertemuan Kamis di Qatar," kata Juru Bicara Perdana Menteri Israel, Omar Dostri, dilansir AFP, Rabu (14/8/2024).

Perundingan itu akan digelar pada Kamis (15/8) Waktu Qatar. Dalam perundingan itu akan membahas mengenai persoalan sandera yang masih ditahan oleh Israel dan Hamas. Selain pimpinan Mossad, penasihat politik Benjamin Netanyahu, Ophir Falk, juga akan ikut dalam pertemuan di Qatar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, diketahu telah mengkonfirmasi bahwa tim Israel akan menghadiri pembicaraan di Doha. Para mediator akan mencoba menengahi gencatan senjata perang Gaza dan pembebasan sandera.

"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyetujui keberangkatan delegasi Israel ke Doha besok, serta mandat untuk melakukan perundingan," bunyi pernyataan dari kantornya.

ADVERTISEMENT

Hamas Pertimbangkan Kirim Perwakilan

Sementara di pihak Hamas meragukan apakah pihaknya akan berpartisipasi dalam perundingan terbaru untuk mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza. Baik Hamas maupun Israel telah beberapa kali menggelar perundingan dalam beberapa bulan terakhir, namun tanpa mencapai kesepakatan akhir.

Diungkapkan dua sumber yang dikutip Reuters bahwa Iran sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan perwakilannya ke perundingan gencatan senjata yang akan digelar Kamis (15/8).

Meskipun menurut dua sumber itu, perwakilan Teheran tidak akan hadir secara langsung dalam pertemuan, melainkan terlibat dalam diskusi di belakang layar "untuk menjaga jalur komunikasi diplomatik" dengan AS saat perundingan berlangsung.

Dalam pernyataan terpisah, misi diplomatik Iran untuk PBB di New York mengatakan kepada Reuters bahwa Teheran tidak akan menghadirkan perwakilan di sela-sela perundingan gencatan senjata.

Para pejabat di Washington, Qatar dan Mesir tidak segera menanggapi pertanyaan soal apakah Iran akan memainkan peran tidak langsung dalam perundingan itu.

Sementara itu, dua sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan bahwa Teheran akan memberikan kesempatan pada perundingan gencatan senjata, namun tidak akan menghentikan tekadnya untuk membalas dendam.

Menurut sumber itu, gencatan senjata di Jalur Gaza akan memberikan perlindungan bagi Iran untuk memberikan respons "simbolis" yang lebih kecil.

(ygs/aud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads