Presiden Iran Serukan AS-Negara Barat Setop Dukung Israel

Presiden Iran Serukan AS-Negara Barat Setop Dukung Israel

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 08 Agu 2024 16:56 WIB
Presidential candidate Masoud Pezeshkian ​attends an election debate at a television studio in Tehran, Iran June 17, 2024. Morteza Fakhri Nezhad/IRIB/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY
Presiden Iran Masoud Pezeshkian (dok. Morteza Fakhri Nezhad/IRIB/WANA via Reuters)
Teheran -

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyerukan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya untuk menghentikan dukungan mereka terhadap Israel, ketika ketegangan di kawasan meningkat usai pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

Meskipun Tel Aviv belum berkomentar apa pun soal kematian Haniyeh, baik Hamas maupun Iran bersumpah akan melakukan pembalasan terhadap negara Yahudi tersebut. Situasi ini meningkatkan kekhawatiran akan semakin meluasnya perang yang berkecamuk di Jalur Gaza menjadi perang regional di Timur Tengah.

"Jika Amerika Serikat dan negara-negara Barat ingin mencegah perang dan ketidakamanan di kawasan, mereka harus segera berhenti menjual senjata dan mendukung rezim Zionis," cetus Pezeshkian dalam percakapan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, seperti dilansir AFP, Kamis (8/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Amerika Serikat dan negara-negara Barat mendukung rezim yang tidak mematuhi hukum dan peraturan internasional apa pun," sebut Pezeshkian.

Kekhawatiran akan eskalasi militer antara Iran dan Israel meningkat setelah pembunuhan Haniyeh pekan lalu. Pemimpin politik Hamas itu tewas setelah serangan "proyektil jarak pendek" menghantam wisma tamu yang menjadi tempatnya menginap di Teheran, setelah menghadiri pelantikan Pezeshkian.

ADVERTISEMENT

Hamas dan Iran sama-sama menyalahkan Israel atas serangan tersebut. Namun Teheran juga menyatakan pihaknya tidak ingin melakukan eskalasi lebih lanjut.

"Republik Islam Iran mempertimbangkan untuk menghindari perang dan berusaha membangun perdamaian dan keamanan dunia sebagai salah satu prinsip dasarnya," ucap Pezeshkian dalam percakapan telepon dengan Macron, berdasarkan pernyataan yang dirilis situs kepresidenan Iran.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

"Namun dalam kerangka perjanjian dan hukum internasional, Iran tidak akan pernah tinggal diam jika terjadi pelanggaran terhadap kepentingan dan keamanannya," tegasnya.

Teheran telah berulang kali mengatakan bahwa mereka mempunyai "hak yang melekat" untuk mengambil tindakan terhadap Israel.

Pembunuhan Haniyeh yang menjadi perunding utama Hamas dalam negosiasi gencatan senjata untuk Jalur Gaza, telah menimbulkan kekhawatiran mengenai prospek upaya menghentikan perang.

Dalam percakapan telepon dengan Macron, Pezeshkian mendesak negara-negara Barat untuk "memaksa rezim ini menghentikan genosida dan serangan terhadap Gaza dan menerima gencatan senjata".

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads