Pria Pakistan Ditangkap Terkait Rencana Iran Bunuh Pejabat AS

Pria Pakistan Ditangkap Terkait Rencana Iran Bunuh Pejabat AS

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 07 Agu 2024 16:27 WIB
Ilustrasi penjara
Ilustrasi (dok. Getty Images/iStockphoto/Fahroni)
Washington DC -

Seorang pria Pakistan ditangkap oleh otoritas Amerika Serikat (AS) terkait dugaan keterlibatan dalam rencana pembunuhan seorang pejabat AS. Rencana pembunuhan itu diduga terkait Iran, yang bertekad membalas kematian komandan Garda Revolusi Iran, Qasem Soleimani, akibat serangan drone AS.

Seperti dilansir AFP, Rabu (7/8/2024), pria bernama Asif Raza Merchant, yang berusia 46 tahun dan berkewarganegaraan Pakistan, diduga berusaha menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh seorang politisi atau seorang pejabat AS di wilayah Amerika Serikat.

"Selama bertahun-tahun, Departemen Kehakiman telah bekerja secara agresif untuk menangkal upaya Iran yang kurang ajar dan tak henti-hentinya melakukan pembalasan terhadap para pejabat publik Amerika atas pembunuhan Jenderal Iran Soleimani," ucap Jaksa Agung AS Merrick Garland dalam pernyataannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soleimani yang merupakan arsitek operasi militer luar negeri Iran, tewas dalam serangan drone AS di Baghdad, Irak, pada Januari 2020 lalu. Para pejabat Teheran telah berulang kali bersumpah untuk melakukan "pembalasan" atas pembunuhan itu.

"Departemen Kehakiman tidak akan menyia-nyiakan sumber daya untuk mengganggu dan meminta pertanggungjawaban mereka yang berupaya melancarkan rencana mematikan Iran terhadap warga Amerika," tegas Garland.

ADVERTISEMENT

Nama politisi atau pejabat AS yang menjadi target rencana pembunuhan terkait Iran itu tidak teridentifikasi. Namun Garland menegaskan tidak ada bukti yang menghubungkan Merchant dengan upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump saat berkampanye di Pennsylvania pada 13 Juli lalu.

Direktur Biro Investigasi Federal AS (FBI) Christopher Wary, dalam pernyataan terpisah, menyebut warga negara Pakistan itu memiliki "hubungan dekat dengan Iran" dan bahwa dugaan rencana pembunuhan dengan menyewa pembunuh bayaran itu "benar-benar di luar gaya Iran".

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Seorang pejabat FBI lainnya, yang tidak disebut namanya, mengatakan bahwa pembunuh bayaran yang hendak disewa oleh Merchant sebenarnya adalah seorang agen FBI yang menyamar. Merchant ditangkap pada 12 Juli lalu saat berupaya meninggalkan wilayah AS.

Menanggapi penangkapan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, Mumtaz Zahra Baloch, menyatakan pemerintah Islamabad telah menghubungi otoritas Washington untuk membahas masalah ini.

Terlepas dari kasus Merchant ini, otoritas AS pernah mendakwa seorang anggota Garda Revolusi Iran, pada Agustus 2022 lalu, atas dugaan rencana membunuh mantan penasihat keamanan nasional AS John Bolton, yang menjabat era pemerintah Trump.

Departemen Kehakiman AS menyebut anggota Garda Revolusi Iran bernama Shahram Poursafi, yang masih buron itu, telah menawarkan untuk membayar seseorang di AS sebesar US$ 300 ribu untuk membunuh Bolton.

Otoritas Iran pada saat itu membantah klaim bahwa pihaknya berencana membunuh Bolton dan menyebut tuduhan itu sebagai "fiksi".

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads