Yahya Sinwar Diburu Israel Sejak Lama, Ada Imbalan Rp 6,4 M

Yahya Sinwar Diburu Israel Sejak Lama, Ada Imbalan Rp 6,4 M

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 07 Agu 2024 13:10 WIB
Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin politik barunya menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas terbunuh di Teheran. Ini sosoknya.
Pemimpin biro politik Hamas yang baru, Yahya Sinwar (dok. AP/Adel Hana)

Sosok Sinwar selama ini dikenal lebih misterius dibandingkan mendiang Haniyeh yang menjadi wajah Hamas dalam upaya diplomasi internasional. Sinwar diyakini selalu bersembunyi di jaringan terowongan bawah tanah Hamas yang luas di Jalur Gaza sejak perang melawan Israel berkecamuk tahun lalu.

Sinwar mengambil alih kendali atas Hamas di Jalur Gaza sejak tahun 2017 lalu, atau beberapa tahun setelah dia dibebaskan dari penjara Israel bersama lebih dari 1.000 tahanan Palestina lainnya. Pembebasan itu merupakan bagian dari pertukaran dengan pembebasan tentara Israel, Gilad Shalit, yang ditahan Hamas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sinwar juga dikenal dengan retorika yang berapi-api dan dukungannya atas rentetan serangan teror di Israel juga Tepi Barat. Dia dituduh mengawasi persiapan dan perencanaan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.

Selain untuk Sinwar, selebaran yang disebarkan militer Israel pada akhir tahun lalu juga menawarkan imbalan untuk para komandan Hamas lainnya, termasuk Mohammed Deif yang merupakan komandan sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam.

ADVERTISEMENT

Israel mengklaim Deif tewas dalam serangannya di Jalur Gaza pada Juli lalu, namun Hamas telah membantah klaim tersebut.

Berikut besaran imbalan yang ditawarkan militer Israel untuk sejumlah pejabat dan komandan Hamas yang mereka buru:

- Imbalan US$ 400 ribu (saat ini setara Rp 6,4 miliar) untuk informasi keberadaan Yahya Sinwar yang sebelumnya menjabat pemimpin Hamas di Jalur Gaza

- Imbalan US$ 300 ribu (saat ini Rp 4,8 miliar) untuk informasi keberadaan Muhammed Sinwar, saudara laki-laki Yahya Sinwar, yang menjabat komandan brigade wilayah selatan Hamas

- Imbalan US$ 200 ribu (saat ini Rp 3,2 miliar) untuk informasi keberadaan Rafaa Salameh yang merupakan komandan batalion Hamas di Khan Younis

- Imbalan US$ 100 ribu (saat ini setara Rp 1,6 miliar) untuk informasi keberadaan Mohammed Deif yang merupakan komandan sayap bersenjata Hamas

Nama Deif berada dalam daftar buronan paling dicari Israel selama lebih dari 25 tahun karena keterlibatannya dalam perencanaan dan pelaksanaan sejumlah besar serangan Hamas. Israel diketahui sudah tujuh kali berusaha membunuh Deif namun selalu berujung kegagalan.

Selebaran yang disebarkan oleh militer Israel itu juga mencantumkan nomor telepon dan kontak pada aplikasi Telegram, dengan Angkatan Bersenjata Israel atau IDF menjamin kerahasiaan si pelapor.


(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads