Mahasiswa Ingin Peraih Nobel Pimpin Pemerintah Interim Bangladesh

Mahasiswa Ingin Peraih Nobel Pimpin Pemerintah Interim Bangladesh

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 06 Agu 2024 12:34 WIB
Nobel peace laureate Muhammad Yunus speaks at the Trust Women conference in London November 19, 2014. REUTERS/Suzanne Plunkett/File Photo Purchase Licensing Rights, opens new tab
Peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus saat menjadi pembicara di London, Inggris (dok. REUTERS/Suzanne Plunkett/File Photo Purchase Licensing Rights)
Dhaka -

Para demonstran mahasiswa Bangladesh mendesak agar peraih Nobel Perdamaian, Muhammad Yunus, memimpin pemerintahan interim negara tersebut setelah PM Sheikh Hasina dilengserkan dan militer mengambil alih kekuasaan.

Dilansir AFP, Selasa (6/8/2024), seruan itu disampaikan oleh pemimpin utama kelompok demonstran Mahasiswa Melawan Diskriminasi (SAD), Nahid Islam, setelah Hasina meninggalkan istananya di Dhaka pada Senin (5/8) waktu setempat usai dituntut mundur oleh para demonstran yang membanjiri jalanan.

"Kami telah memutuskan bahwa pemerintahan interim akan dibentuk di mana peraih Nobel yang terkenal secara internasional, Dr Muhammad Yunus, yang diterima secara luas, akan menjadi penasihat utama," ucap Islam dalam pesan video pada Selasa (6/8) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Islam itu dirilis setelah panglima militer Bangladesh, Jenderal Waker-Uz-Zaman, mengatakan dalam siaran televisi pemerintah bahwa Hasina telah mengundurkan diri sebagai PM dan militer akan membentuk pemerintahan sementara.

Waker diperkirakan akan bertemu dengan para pemimpin mahasiswa pada Selasa (6/8) malam.

ADVERTISEMENT

Pesan dukungan untuk Yunus juga disampaikan oleh pemimpin kelompok SAD lainnya, Asif Mahmud, dalam pernyataan via Facebook. "Kami percaya pada Dr Yunus," tulis Mahmud dalam pernyataannya.

Yunus yang seorang ekonom terkemuka dan kini berusia 84 tahun, banyak menuai pujian karena dianggap berhasil mengentaskan jutaan orang dari kemiskinan melalui bank keuangan mikro yang dirintisnya. Namun dia juga mendapat permusuhan dari Hasina, yang menuduhnya "menghisap darah" orang-orang miskin.

Saat ini, Yunus berada di Eropa dan seorang pembantu dekatnya mengatakan pada Senin (5/8) malam bahwa dia belum menerima tawaran apa pun dari militer untuk memimpin pemerintahan interim Bangladesh.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sementara itu, Hasina yang berusia 76 tahun, telah berkuasa di Bangladesh sejak tahun 2009 dan dituduh melakukan kecurangan dalam pemilu Januari lalu yang memberikannya periode kelima sebagai PM.

Unjuk rasa yang dimulai sejak bulan lalu untuk memprotes kuota pekerjaan pegawai negeri, telah meluas menjadi kerusuhan terburuk dalam 15 tahun pemerintahan Hasina dan berubah menjadi seruan yang lebih luas agar dia mundur dari jabatannya.

Jutaan orang nekat turun ke jalanan dalam unjuk rasa selama sebulan terakhir, dengan baru-baru ini menuntut Hasina mundur. Pada Senin (5/8) waktu setempat, para demonstran mengabaikan jam malam tanpa batas waktu yang diberlakukan militer dan membanjiri jalanan Dhaka.

Situasi itu memaksa Hasina untuk kabur dari istananya di Dhaka dan dia dilaporkan meninggalkan ibu kota Bangladesh dengan helikopter, sebelum istananya diserbu para demonstran yang kemudian mengacak-acak isinya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads