Seorang penasihat militer Iran yang ditempatkan di Lebanon, tewas dalam serangan Israel di Beirut, ibu kota Lebanon pada hari Selasa lalu. Serangan yang dilancarkan jet-jet tempur Israel tersebut juga menewaskan komandan utama kelompok Hizbullah, Fuad Shukr.
Dilansir Al Arabiya, Kamis (1/8/2024), dalam laporannya pada Rabu (31/7), kantor berita negara Iran, IRNA mengidentifikasi penasihat militer tersebut sebagai Milad Bidi, dan menambahkan bahwa ia berada di dekat gedung tempat Shukr diserang.
Sebelumnya, Hizbullah yang didukung Iran juga mengumumkan bahwa FuadShukr tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shukr akan dimakamkan pada hari Kamis dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah akan berpidato di pemakamannya untuk menguraikan posisi gerakan perlawanan di Lebanon tersebut. Demikian disampaikan Hizbullah dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (1/8/2024).
Militer Israel mengatakan bahwa serangan tersebut telah "melenyapkan" Shukr, yang dituduh Israel mendalangi serangan roket akhir pekan di Dataran Tinggi Golan, yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja.
Militer Israel menyebut Shukr sebagai "komandan militer paling senior" Hizbullah dan "tangan kanan" Nasrallah.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan, serangan Israel pada hari Selasa di pinggiran Beirut, yang merupakan daerah permukiman padat penduduk dan benteng Hizbullah tersebut, juga menewaskan lima warga sipil, yang terdiri dari tiga perempuan dan dua anak-anak. Puluhan orang lainnya luka-luka.
Lihat Video 'Situasi Lebanon Kian Memanas, KBRI Beirut Minta WNI Berlindung':
Serangan itu diikuti oleh serangan lain, beberapa jam kemudian, yang menewaskan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran. Rentetan serangan ini memicu kekhawatiran bahwa perang di Gaza dapat meningkat menjadi konflik regional yang lebih luas.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk dua serangan itu sebagai "eskalasi berbahaya pada saat semua upaya seharusnya mengarah pada gencatan senjata di Gaza".
Juru bicara urusan luar negeri Iran Nasser Kanani menuliskan di media sosial X, bahwa serangan di Beirut adalah "tindakan kriminal" yang pantas mendapat kecaman internasional paling keras. "Israel hanya menambah kebencian global... terhadap dirinya sendiri dan menggali kuburnya sendiri," cetusnya.
Sementara itu, di Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memuji pembunuhan Shukr, dengan mengatakan negaranya telah "memberikan pukulan telak" kepada musuh-musuhnya.
"Kami telah menyelesaikan masalah kami dengan Mohsen, dan kami akan menyelesaikan masalah kami dengan siapa pun yang menyakiti kami," kata Netanyahu. Mohsen merupakan nama samaran Shukr.
Lihat Video 'Situasi Lebanon Kian Memanas, KBRI Beirut Minta WNI Berlindung':