Otoritas Iran mengingatkan Israel bahwa setiap "petualangan" militer baru di wilayah Lebanon dapat menimbulkan "konsekuensi yang tidak terduga". Peringatan Iran ini disampaikan menyusul serangan roket yang menewaskan sedikitnya 12 orang di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel.
Otoritas Israel menuduh kelompok Hizbullah, yang bermarkas di Lebanon dan didukung oleh Iran, bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (29/7/2024):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Tantang AS, Putin Ancam Produksi Lagi Senjata Nuklir
Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan memulai kembali produksi senjata nuklir jarak menengah, jika Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi niatnya mengerahkan rudal ke Jerman atau lokasi-lokasi lainnya di kawasan Eropa.
Seperti dilansir AFP, Senin (29/7/2024), ancaman terbaru itu dilontarkan Putin saat berpidato dalam parade Angkatan Laut Rusia yang digelar di Saint Petersburg pada Minggu (28/7) waktu setempat.
"Jika Amerika Serikat melaksanakan rencana tersebut, kami akan menganggap diri kami terbebas dari moratorium sepihak yang sebelumnya diterapkan terhadap pengerahan kemampuan serangan jarak menengah dan jarak dekat," ucap Putin dalam pidatonya.
- Israel Akan Lakukan Pembalasan terhadap Hizbullah Usai Serangan di Golan
Kabinet keamanan Israel memberi wewenang kepada pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memutuskan "cara dan waktu" menanggapi serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, yang menewaskan 12 remaja dan anak-anak. Pemerintah Israel dan Amerika Serikat menyalahkan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah atas serangan itu.
Hizbullah membantah bertanggung jawab atas serangan di Majdal Shams pada hari Sabtu (27/7) tersebut. Ini merupakan serangan paling mematikan di Israel atau wilayah yang dianeksasi Israel sejak serangan kelompok Hamas ke Israel pada tanggal 7 Oktober, yang memicu perang di Gaza. Konflik tersebut telah menyebar ke beberapa front dan berisiko meluas menjadi konflik regional yang lebih luas.
- Nicolas Maduro Menangi Jabatan Presiden 3 Periode
Presiden Venezuela Nicolas Maduro berhasil menang telak dalam pilpres terbaru dengan meraup 51,2 persen suara pada Minggu (28/7) waktu setempat. Kemenangan ini akan menjadikan Maduro sebagai presiden tiga periode untuk Venezuela.