"SNCF menjadi korban dari beberapa tindakan jahat yang dilakukan secara bersamaan dalam semalam," demikian pernyataan operator kereta api nasional Prancis.
"Serangan pembakaran mulai merusak fasilitas kami," imbuh pernyataan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala eksekutif SNCF Jean-Pierre Farandou menyebut 800.000 penumpang terkena dampak serangan ini. Situasi ini disebut akan berlangsung hingga akhir pekan saat perbaikan sedang dilakukan.
Menteri Transportasi Prancis, Patrice Vergriete, menyebut serangan itu sebagai "tindakan kriminal yang keterlaluan" yang akan memicu "konsekuensi sangat serius" bagi lalu lintas kereta api sepanjang akhir pekan.
Sejauh ini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Tidak ada indikasi apakah tindakan tersebut ada kaitannya dengan politik.
Kepala Kepolisian Paris mengatakan pihaknya meningkatkan pengamanan lebih jauh di stasiun-stasiun utama di area ibu kota negara tersebut.
Untuk mengamankan pelaksanaan seremoni pembukaan Olimpiade 2024 di jantung kota Paris pada Jumat (26/7) malam waktu setempat, otoritas Prancis mengerahkan operasi pengamanan yang belum pernah dilakukan sebelumnya, dengan melibatkan 45.000 polisi, 10.000 tentara, 2.000 agen keamanan swasta.
Para penembak jitu juga ditempatkan di atap-atap bangunan dan drone dikerahkan untuk mengawasi dari udara.
(nvc/idh)