Korea Utara (Korut) merilis pernyataan mengkritik pemilihan presiden (pilpres) yang akan digelar oleh Amerika Serikat (AS) pada November mendatang. Pernyataan yang dirilis media pemerintah Pyongyang itu menyebut negara yang dipimpin Kim Jong Un tersebut "tidak peduli" siapa pun yang menang pilpres AS.
Seperti dilansir Reuters dan NK News, Selasa (23/7/2024), laporan media pemerintah Korut yang dirilis pada Selasa (23/7) itu juga meragukan harapan dialog di masa depan dengan Washington, terlepas apa pun hasil pemilu dan pilpres AS nantinya.
Dalam tulisan kolom tanpa nama penulis yang dirilis kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), disebutkan bahwa Korut "tidak peduli" dengan siapa pun pemenang pilpres AS pada November mendatang, meskipun salah satu capresnya, Donald Trump, memiliki hubungan dekat dengan Kim Jong Un.
Trump, yang mewakili Partai Republik, kemungkinan akan berhadapan dengan Wakil Presiden Kamala Harris yang kini diunggulkan menjadi capres Partai Demokrat setelah Presiden Joe Biden secara tiba-tiba mengumumkan mundur dari pilpres AS pada 21 Juli kemarin.
Disebutkan dalam tulisan kolom yang dirilis KCNA itu bahwa iklim politik antara Partai Demokrat dan Partai Republik menjelang pemilu AS "dibingungkan oleh pertikaian". Pyongyang, menurut tulisan kolom KCNA, menyakini situasinya tidak akan berubah terlepas apa pun hasil pemilu AS nantinya.
"Meskipun ada pemerintahan yang berkuasa di AS, iklim politiknya, yang dibingungkan oleh pertikaian kedua partai, tidak akan berubah, dan oleh karena itu, kami tidak peduli dengan hal ini," cetus tulisan kolom yang dirilis KCNA tersebut.
"Dialog mengenai upaya jahat dan dialog semacam itu sebagai perpanjangan dari konfrontasi, tidak perlu dilakukan sejak awal," imbuh tulisan kolom itu.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Saat Pakta Perjanjian Pertahanan Rusia-Korut Bikin Korsel Meradang':
(nvc/ita)