Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memprediksi populasi manusia akan mencapai puncaknya pada pertengahan tahun 2080-an. PBB memperkirakan akan ada 10,3 miliar orang pada masa tersebut.
Dilansir AFP, Sabtu (13/7/2024), populasi manusia saat ini yang berjumlah 8,2 miliar jiwa akan meningkat hingga mencapai angka maksimum tersebut dalam 60 tahun ke depan. Kemudian, angka itu diprediksi akan merosot menjadi 10,2 miliar jiwa pada akhir abad ini.
Dikatakan bahwa jumlah populasi dunia pada tahun 2100 akan berkurang enam persen atau berkurang 700 juta orang dibandingkan perkiraan pada bulan Juni 2013.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lanskap demografis telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial, Li Junhua.
Ia mengatakan, puncak populasi yang tidak terduga ini berasal dari beberapa faktor termasuk rendahnya tingkat kesuburan di beberapa negara terbesar di dunia, khususnya Tiongkok.
Dia mengatakan angka maksimum yang lebih rendah ini juga akan terjadi lebih awal dari perkiraan sebelumnya. Ini, lanjut dia, merupakan tanda harapan ketika dunia sedang memerangi pemanasan global yakni dengan semakin sedikit manusia yang mengonsumsi lebih sedikit konsumsi agregat berarti semakin sedikit tekanan terhadap lingkungan.
"Namun, pertumbuhan populasi yang lebih lambat tidak akan menghilangkan kebutuhan untuk mengurangi dampak rata-rata yang disebabkan oleh aktivitas setiap orang," katanya.
Saksikan juga 'KuTips: Kurangi Nyeri Imunisasi Pada Anak':