Diusir, AS Tarik Pasukannya dari Pangkalan Militer di Niger

Diusir, AS Tarik Pasukannya dari Pangkalan Militer di Niger

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 08 Jul 2024 17:02 WIB
Members of the US Army march in New York on November 11, 2014. (AFP)
Ilustrasi tentara AS (dok. AFP PHOTO/FILES)
Niamey -

Militer Amerika Serikat (AS) telah menyelesaikan penarikan pasukan dari pangkalan militer di Niamey, ibu kota Niger. Pasukan militer Washington akan berangkat sepenuhnya dari Agadez di bagian utara, sebelum batas waktu 15 September yang ditetapkan oleh junta militer negara tersebut.

Seperti dilansir AFP, Senin (8/7/2024), pemimpin militer Niger membatalkan perjanjian kerja sama militer dengan AS pada Maret lalu, setelah merebut kekuasaan melalui kudeta militer pada Juli 2023.

AS sebelumnya menugaskan sekitar 650 tentaranya di Niger sebagai bagian dari misi anti-jihadis di beberapa negara Sahel di Afrika Barat, termasuk pangkalan drone utama di dekat Agadez.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kementerian Pertahanan Niger dan Departemen Pertahanan AS mengumumkan bahwa penarikan pasukan dan peralatan Amerika dari pangkalan 101 Niamey sekarang telah selesai dilakukan," demikian pernyataan gabungan dari otoritas Niger dan AS.

Penerbangan terakhir yang membawa pasukan AS dijadwalkan meninggalkan Niamey, ibu kota Niger, pada Minggu (7/7) malam waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Kehadiran pasukan AS di Niamey mencakup sekitar 950 tentara, dengan 766 tentara telah meninggalkan Niger sejak militer negara itu memerintahkan penarikan mereka. Informasi itu diketahui AFP dalam upacara di pangkalan militer yang dihadiri kepala staf militer Niger Maman Sani Kiaou dan Jenderal AS Kenneth Ekman.

"Pasukan Amerika sekarang akan fokus pada penarikan pangkalan udara 201 di Agadez," sebut pernyataan gabungan Niger dan AS tersebut, sembari menegaskan bahwa penarikan pasukan akan tuntas pada 15 September sesuai rencana.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Niger juga memerintahkan penarikan pasukan asing dari Prancis, bekas kekuatan kolonial dan sekutu keamanan tradisional negara tersebut, dan memperkuat hubungan dengan Rusia yang memberikan instruktur dan peralatan.

Pada Sabtu (6/7) waktu setempat, Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan pihaknya akan mengakhiri operasi militer di pangkalan udaranya di Niger pada 31 Agustus menyusul kegagalan perundingan dengan pemimpin militer di Niamey.

Pergeseran serupa terjadi di negara tetangga, Mali dan Burkina Faso, yang juga diperintah oleh para pemimpin militer dan menghadapi rentetan kekerasan dari kelompok jihadis.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads