Duh! 50 Politisi Prancis Diserang Saat Kampanye Pemilu

Duh! 50 Politisi Prancis Diserang Saat Kampanye Pemilu

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 05 Jul 2024 16:22 WIB
Supporters of Marine Le Pen, French far-right leader and far-right Rassemblement National (National Rally - RN) party candidate, celebrate after partial results in the first round of the early French parliamentary elections, in Henin-Beaumont, France, June 30, 2024. REUTERS/Yves Herman
Ilustrasi -- Kampanye pemilu Prancis (dok. REUTERS)
Paris -

Lebih dari 50 politisi dan juru kampanye menjadi korban penyerangan selama kampanye pemilu Prancis. Tindak kekerasan itu terjadi saat ketegangan meningkat di Prancis menjelang pemungutan suara putaran kedua yang dijadwalkan pada Minggu (7/7) mendatang.

"Masa kampanye ini singkat, namun kita sudah memiliki 51 kandidat, pengganti dan aktivis yang diserang secara fisik," tutur Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerard Darmanin, kepada televisi setempat, BFMTV dan dilansir AFP, Jumat (5/7/2024).

Darmanin menambahkan bahwa lebih dari 30 orang telah ditangkap terkait penyerangan itu, termasuk beberapa militan dari kelompok sayap kanan dan sayap kiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan lalu, Presiden Emmanuel Macron mengambil risiko dengan menyerukan digelarnya pemilu parlemen hanya beberapa minggu sebelum Paris menjadi tuan rumah Olimpiade 2024, setelah kelompok sayap kanan jauh mengalahkan aliansi sentris yang dipimpin Macron dalam pemilu Eropa.

Ketegangan meningkat di Prancis setelah Partai National Rally (RN) yang anti-imigrasi dan Eruoskeptik meraup keunggulan dalam putaran pertama pemungutan suara pada 30 Juni lalu. RN berhasil memenangkan 39 kursi di Majelis Nasional, dari total 577 kursi, dan diprediksi akan memperoleh lebih banyak kursi lagi.

ADVERTISEMENT

Sejak saat itu, sejumlah insiden penyerangan dilaporkan terjadi ketika kelompok sentris dan aliansi sayap kiri baru melakukan upaya terakhir untuk memastikan RN tidak mendapatkan suara mayoritas absolut di Majelis Nasional pada putaran kedua pemilu Prancis.

Jaksa setempat menyebut empat orang, termasuk tiga anak di bawah umur, ditahan karena menyerang juru bicara pemerintah Prancis, Prisca Thevenot, dan timnya pada Rabu (3/7) waktu setempat ketika mereka sedang memasang poster kampanye di Meudon, di luar Paris.

Thevenot, yang berasal dari Mauritius, tidak mengalami luka-luka, tapi seorang rekan dan seorang pendukungnya terluka dan dilarikan ke rumah sakit setempat setelah aksi penyerangan yang dilakukan oleh sekitar 20 orang tersebut.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Darmanin, dalam pernyataannya, menyebut sekitar 30.000 personel kepolisian akan dikerahkan untuk mengamankan pemungutan suara putaran kedua pada Minggu (7/7) mendatang. Sekitar 5.000 polisi di antaranya akan menjaga keamanan di Paris dan sekitarnya.

Dewan Pengacara Paris telah meminta kantor kejaksaan untuk membuka kasus ini setelah sebuah situs sayap kanan menyerukan "eliminasi" pengacara yang telah menandatangani artikel menentang RN.

"Kekerasan dan intimidasi tidak memiliki tempat dalam masyarakat kita," tegas Perdana Menteri (PM) Prancis, Gabriel Attal, dalam pernyataannya.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads