Seperti dilansir Reuters, Rabu (26/6/2024), para personel Kepolisian Kenya melepaskan tembakan gas air mata dan peluru tajam ke arah para demonstran yang berusaha menyerbu gedung parlemen di Nairobi pada Selasa (25/6) waktu setempat.
Unjuk rasa itu digelar di luar gedung parlemen untuk memprotes undang-undang kenaikan pajak yang disahkan oleh para anggota parlemen Kenya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- AS Wanti-wanti Konflik Israel-Hizbullah Bisa Picu Perang Regional!
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant di Pentagon pada hari Selasa (25/6) waktu setempat. Dia mengingatkan bahwa konflik antara Israel dan Hizbullah dapat memicu perang regional.
Perang di Gaza telah meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, dengan pasukan Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon yang didukung Iran, saling serang hampir setiap hari.
"Perang lain antara Israel dan Hizbullah bisa dengan mudah menjadi perang regional, dengan konsekuensi buruk bagi Timur Tengah," kata Austin, dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/6/2024).
- Demo Berdarah di Kenya Tewaskan 13 Orang, Pemicunya Kenaikan Pajak
Unjuk rasa yang diwarnai penyerbuan gedung parlemen dan aksi pembakaran terjadi di Nairobi, ibu kota Kenya. Sedikitnya 13 orang tewas setelah polisi melepaskan tembakan peluru tajam ke arah demonstran, usai gas air mata dan meriam air gagal membubarkan massa. Apa pemicu unjuk rasa ini?
Seperti dilansir Reuters, Rabu (26/6/2024), masyarakat Kenya sedang berjuang menghadapi guncangan ekonomi yang disebabkan oleh dampak berkepanjangan dari pandemi virus Corona (COVID-19), perang yang dipicu Rusia di Ukraina, kekeringan selama dua tahun berturut-turut, dan depresiasi mata uang.
Di tengah situasi sulit itu, pemerintah Kenya berencana menambah pendapatan negara melalui pajak tambahan yang diatur dalam rancangan undang-undang (RUU) keuangan yang diamandemen dan divoting oleh anggota parlemen pada Selasa (25/6) waktu setempat.
(ita/ita)