Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berterima kasih kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia Prabowo Subianto karena menawarkan bantuan dan mendukung gencatan senjata di Jalur Gaza yang dilanda perang selama lebih dari delapan bulan terakhir.
Seperti dilansir AFP, Rabu (12/6/2024), ucapan terima kasih dari Blinken untuk Prabowo itu disampaikan saat keduanya melakukan pertemuan di Yordania pada Selasa (11/6) waktu setempat.
Prabowo, yang merupakan Presiden terpilih Indonesia ini, berjanji untuk mengirimkan pasukan perdamaian jika gencatan senjata yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terwujud dan segera meningkatkan bantuan medis untuk Jalur Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Blinken) Berterima kasih kepada Menteri Pertahanan atas dukungan Indonesia terhadap proposal untuk segera mencapai gencatan senjata di Gaza dan menjamin pembebasan semua sandera," ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, dalam pernyataannya usai pertemuan tersebut.
Ditambahkan Miller bahwa Blinken juga menjelaskan bagaimana inisiatif gencatan senjata yang dipimpin AS "akan menguntungkan Israel dan Palestina".
Dalam pertemuan dengan Blinken, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia siap bekerja sama dengan sejumlah negara untuk mendukung gencatan senjata di Jalur Gaza.
"Indonesia siap bekerja sama dengan Amerika, Mesir, dan Qatar untuk memastikan perundingan tetap berjalan serta mewujudkan gencatan senjata permanen dan perdamaian yang adil dan abadi di Palestina. Gencatan senjata yang segera, penuh, dan menyeluruh sangat penting untuk menghidupkan kembali proses perdamaian," kata Prabowo.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Prabowo Bertemu Menlu AS Antony Blinken di Yordania, Bahas Isu Gaza':
Sementara saat berbicara dalam konferensi bantuan di Yordania, Prabowo menyatakan Indonesia siap mengirimkan tim medis, rumah sakit lapangan, dan kapal rumah sakit ke Jalur Gaza yang dilanda perang.
Dia juga mengatakan bahwa Indonesia akan mengevakuasi 1.000 orang untuk menjalani perawatan medis di wilayah Indonesia, kemudian membantu pemulangan mereka ke Jalur Gaza setelah perang berakhir. Angka itu mencakup anak-anak di Jalur Gaza yang kehilangan orang tua atau mengalami trauma lainnya.
"Meskipun kami bersedia untuk mendukung dan berkontribusi terhadap semua upaya ini, solusi akhir dari masalah ini adalah solusi dua negara," tegasnya.
"Hanya dengan solusi dua negara di mana Palestina dan Israel hidup berdampingan dalam keamanan dan keselamatan, kita bisa menyelesaikan masalah ini," cetus Prabowo dalam konferensi tersebut.