Bentrok dengan Tentara Israel di Tepi Barat, Komandan Hamas Tewas

Bentrok dengan Tentara Israel di Tepi Barat, Komandan Hamas Tewas

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 11 Jun 2024 16:56 WIB
Israeli soldiers take part in a raid at Nour Shams camp, in Tulkarm, in the Israeli-occupied West Bank, April 20, 2024. (File photo: Reuters)
Ilustrasi -- Tentara Israel saat melakukan operasi militer di wilayah Tepi Barat (dok. Reuters)
Tepi Barat -

Kelompok Hamas mengakui salah satu komandannya tewas dalam bentrokan terbaru dengan tentara Israel di wilayah Tepi Barat. Sejumlah petempur Hamas juga tewas dalam bentrokan yang sama.

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (11/6/2024), Hamas dalam pernyataan pada Senin (10/6) tengah malam menyebut bentrokan dengan tentara Israel terjadi di sebuah desa dekat Ramallah, yang menjadi kantor Otoritas Palestina yang didukung Barat.

Dalam pernyataannya, Hamas mengakui bahwa salah satu komandannya yang bernama Mohammed Jaber Abdo tewas bersama tiga petempur lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Israel, dalam pernyataan gabungan dengan pihak Kepolisian Tel Aviv, mengatakan bahwa pasukan yang menyamar telah melacak seorang tersangka yang diburu terkait serangan terhadap permukiman Yahudi di Tepi Barat.

Tidak disebutkan lebih lanjut oleh militer Israel soal apakah operasinya di Tepi Barat memakan korban jiwa.

ADVERTISEMENT

Tindak kekerasan semakin meningkat di wilayah Tepi Barat sejak perang antara Hamas dan Israel berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

Sejak saat itu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 530 warga Palestina terbunuh oleh serangkaian serangan Israel di wilayah Tepi Barat. Sebagian besar korban tewas dalam aksi protes yang diwarnai kekerasan atau dalam operasi penangkapan oleh militer Israel, yang seringkali memicu baku tembak.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Bentrokan di Tepi Barat itu terjadi saat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui resolusi yang mendukung proposal gencatan senjata terbaru antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza.

Resolusi yang diajukan oleh Amerika Serikat (AS) itu juga mendesak militan-militan Palestina, termasuk Hamas, untuk menerima kesepakatan yang bertujuan mengakhiri perang yang berlangsung selama nyaris sembilan bulan terakhir.

Perang berkecamuk di Jalur Gaza setelah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu terhadap wilayah Israel bagian selatan, yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang. Lebih dari 250 orang diculik dan disandera oleh Hamas di Jalur Gaza.

Serangan balasan oleh militer Israel terhadap Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas, sejauh ini menewaskan sedikitnya 37.124 orang.

Rentetan serangan Tel Aviv itu tidak hanya memicu kehancuran, tapi juga membuat warga Palestina menghadapi kelaparan yang semakin meluas akibat terputusnya pasokan makanan, obat-obatan dan kebutuhan pokok lainnya.

Badan-badan PBB bahkan memperingatkan lebih dari satu juta orang di Jalur Gaza akan mengalami tingkat kelaparan tertinggi pada pertengahan Juli mendatang.

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads