4 Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran di Gaza Selatan

4 Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran di Gaza Selatan

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 11 Jun 2024 15:09 WIB
Israeli soldiers walk through rubble, amid the ongoing ground invasion against Palestinian Islamist group Hamas in the northern Gaza Strip, November 8, 2023. REUTERS/Ronen Zvulun.  EDITOR’S NOTE: REUTERS PHOTOGRAPHS WERE REVIEWED BY THE IDF AS PART OF THE CONDITIONS OF THE EMBED. NO PHOTOS WERE REMOVED.
Ilustrasi -- Pasukan militer Israel dikerahkan ke wilayah Gaza dalam perang melawan Hamas (dok. REUTERS/Ronen Zvulun)
Gaza City -

Militer Israel mengakui empat tentaranya tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza bagian selatan. Kematian tentara Israel ini diumumkan saat perang melawan Hamas di Jalur Gaza terus berkecamuk selama lebih dari delapan bulan terakhir.

Seperti dilansir AFP, Selasa (11/6/2024), militer Israel dalam pernyataannya menyebut bahwa tentara-tentaranya "tewas dalam pertempuran di Gaza selatan" pada Senin (10/6) waktu setempat. Tidak dijelaskan lebih lanjut soal penyebab kematian tentara-tentara Israel tersebut.

Namun laporan televisi lokal Israel, Kan, menyebut bahwa tentara-tentara Tel Aviv itu tewas akibat ledakan yang mengguncang sebuah gedung di kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Senin (10/6) malam, sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengatakan para petempurnya telah "memasang ranjau" di sebuah bangunan di area kamp pengungsi Shabura yang ada di wilayah Rafah.

"Mujahidin Qassam mampu meledakkan sebuah rumah yang dipasangi ranjau, di mana pasukan Zionis bersembunyi ... menyebabkan anggota pasukan (Israel) tewas dan luka-luka," klaim Brigade Ezzedine al-Qassam dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Media lokal The Times of Israel dalam laporan terpisah menyebut sekitar tujuh tentara Israel mengalami luka-luka dalam ledakan tersebut, dengan lima tentara di antaranya mengalami luka serius.

Kematian terbaru ini menambah jumlah tentara Israel yang tewas, sejak serangan darat di Jalur Gaza dimulai pada 27 Oktober lalu, menjadi 298 personel.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pasukan Israel terlibat pertempuran sengit di jalanan Rafah melawan kelompok Hamas sejak operasi darat yang kontroversial mulai diluncurkan pada 7 Mei lalu.

Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu dekat Tel Aviv, menentang operasi darat di Rafah karena mengkhawatirkan keselamatan warga sipil Palestina di area tersebut. Lebih dari satu juta pengungsi yang melarikan diri dari perang, mencari perlindungan di mana pun mereka bisa.

Perang berkecamuk di Jalur Gaza setelah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu terhadap wilayah Israel bagian selatan, yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang. Lebih dari 250 orang diculik dan disandera oleh Hamas di Jalur Gaza.

Serangan balasan oleh militer Israel terhadap Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas, sejauh ini menewaskan sedikitnya 37.124 orang.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads