Sebuah pesawat maskapai Austrian Airlines berhasil mendarat dengan selamat di Wina, Austria, setelah sebagian hidung pesawat terkoyak dan rusak akibat badai es. Jendela depan pesawat penumpang ini juga mengalami retak-retak dalam insiden tersebut.
Seperti dilansir Bloomberg, Senin (10/6/2024), pesawat yang mengalami insiden ini merupakan jenis Airbus SE A320 yang sudah berusia 23 tahun. Insiden ini terjadi saat pesawat sedang mengudara dari Palma de Mallorca, Spanyol, menuju ke Wina, Australia.
Laporan AirLive, yang melacak situasi darurat penerbangan, menyebut pesawat dengan nomor penerbangan OS434 ini terbang menerjang badai es setelah meninggalkan Palma de Mallorca pada Minggu (9/6) sore, sekitar pukul 15.55 waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam insiden pada Minggu (9/6) waktu setempat itu, menurut pernyataan maskapai Austrian Airlines, pilot mengumumkan keadaan darurat di udara dan akhirnya mendarat dengan selamat di Wina. Disebutkan juga bahwa tidak ada penumpang yang luka-luka dalam insiden tersebut.
"Pesawat tersebut menghadapi badai saat mendekati Wina, yang menurut para pilot, tidak terlihat di radar cuaca," demikian pernyataan maskapai Austrian Airlines.
"Berdasarkan penilaian saat ini, hujan es merusak jendela kokpit, hidung pesawat dan beberapa panel," imbuh pernyataan tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sejumlah foto yang diposting secara online menunjukkan bagian nose radome, atau cangkang aerodinamis berbentuk kerucut yang menutupi hidung pesawat, terkelupas dan terkoyak cukup parah. Terlihat bagian substruktur pesawat yang terbuka dan bagian hidung pesawat yang tersisa dipenuhi lubang bekas hujan es.
Dua jendela depan yang ada di depan kokpit juga terlihat retak dan mengalami kerusakan parah, namun masih utuh.
Kondisi pesawat rusak seperti itu tidak menghalangi pesawat Austrian Airlines untuk mendarat dengan selama di tujuannya, Wina.
Diketahui bahwa pesawat dibuat untuk tahan terhadap situasi cuaca buruk, termasuk hujan es, sambaran petir, dan turbulensi.
Dampak dari cuaca buruk semacam ini menjadi insiden yang lebih diperhatikan setelah dua insiden dalam beberapa pekan terakhir, di mana para penumpang terlempar ke langit-langit kabin saat pesawat terbang melewati kantong turbulensi.
Dalam salah satu insiden turbulensi ekstrem yang melanda pesawat Singapore Airlines beberapa waktu lalu, sedikitnya satu orang tewas dan puluhan orang lainnya mengalami luka berat.
(nvc/ita)