Putin Geram Senjata Barat Dipakai Ukraina Serang Rusia, Ancam Lakukan Ini

Putin Geram Senjata Barat Dipakai Ukraina Serang Rusia, Ancam Lakukan Ini

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 06 Jun 2024 11:55 WIB
Jakarta -

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam pengiriman senjata jarak jauh Barat ke Ukraina. Putin pun mengancam bahwa Moskow bisa mempersenjatai negara lain dengan senjata serupa untuk menyerang target-target Barat.

Komentar tersebut disampaikan Putin pada konferensi pers yang jarang dilakukan dengan media-media asing pada Rabu (5/6) waktu setempat. Ini disampaikan setelah beberapa negara Barat termasuk Amerika Serikat memberikan lampu hijau kepada Ukraina untuk menyerang target-target di wilayah Rusia. Tindakan ini disebut Moskow sebagai salah perhitungan besar.

"Jika seseorang berpikir bahwa mungkin untuk memasok senjata semacam itu ke zona perang untuk menyerang wilayah kami dan menimbulkan masalah bagi kami, mengapa kami tidak mempunyai hak untuk memasok senjata dengan tipe yang sama ke wilayah-wilayah dunia di mana akan terjadi serangan terhadap fasilitas sensitif negara-negara (Barat) tersebut," kata Putin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya, responsnya bisa asimetris. Kami akan memikirkannya," ujarnya kepada para wartawan, dikutip dari AFP dan Al Arabiya, Kamis (6/6/2024).

"Mengirimkan senjata ke zona perang selalu buruk. Terlebih lagi jika yang mengirimkan tidak sekadar mengirimkan senjata tapi juga mengendalikannya. Ini adalah langkah yang sangat serius dan berbahaya," kata Putin.

ADVERTISEMENT

Pemimpin Rusia tersebut menyoroti Jerman, dengan mengatakan bahwa ketika tank pertama yang dipasok Jerman "muncul di tanah Ukraina, hal ini memicu guncangan moral dan etika di Rusia" karena warisan Perang Dunia II.

Mengacu pada otoritas Jerman, Putin mengatakan: "Ketika mereka mengatakan bahwa akan ada lebih banyak rudal yang akan mencapai target di wilayah Rusia, hal ini jelas menghancurkan hubungan Rusia-Jerman."

Duduk berhadapan dengan perwakilan dari media-media termasuk AFP, Putin mengulangi bahwa negaranya "tidak memulai perang melawan Ukraina", malah menyalahkan revolusi pro-Barat pada tahun 2014.

"Semua orang mengira Rusia memulai perang di Ukraina. Saya ingin menekankan bahwa tidak ada seorang pun di Barat, di Eropa, yang ingin mengingat bagaimana tragedi ini dimulai," kata Putin.

Putin menolak menyebutkan jumlah korban jiwa yang dialami Rusia di medan perang selama lebih dari dua tahun konflik tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa jumlah korban jiwa yang dialami Ukraina lima kali lebih tinggi.

"Saya dapat memberitahu Anda bahwa secara umum, tidak ada yang membicarakannya," kata Putin, ketika ditanya mengapa Rusia belum mengungkapkan angkanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads