Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Uang Tutup Mulut, Trump Salahkan Biden

Dinyatakan Bersalah dalam Kasus Uang Tutup Mulut, Trump Salahkan Biden

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 31 Mei 2024 10:53 WIB
Donald Trump saat menghadiri sidang kasus penipuan yang menjerat dirinya di pengadilan New York, AS. (Brendan McDermid/Pool Photo via AP)
Donald Trump (dok. Brendan McDermid/Pool Photo via AP)

Lebih lanjut, Trump menyalahkan pemerintahan Biden atas putusan yang diterimanya dalam kasus ini. Trump dan Biden akan berhadapan kembali dalam pilpres AS pada November mendatang.

"Seluruh negara kita sedang dicurangi saat ini. Hal ini dilakukan oleh pemerintahan Biden untuk melukai atau menyakiti musuhnya, musuh politik," sebut Trump saat berbicara kepada wartawan usai meninggalkan ruang sidang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia kemudian menegaskan dirinya tidak akan berhenti berjuang, dan menyatakan bahwa putusan dewan juri pengadilan New York ini bukanlah akhir.

"Kita akan terus berjuang, kita akan berjuang sampai akhir, dan kita akan menang karena negara kita ini sudah binasa. Kita tidak lagi memiliki negara yang sama, kita berada dalam kekacauan yang terpecah-pecah," ucap Trump.

ADVERTISEMENT

"Kita akan memperjuangkan Konstitusi kita. Ini masih jauh dari selesai," tegasnya.

Tim kuasa hukum Trump belum memberikan pernyataan resmi sejauh ini, sehingga pernyataan Trump itu menjadi tanggapan awal atas putusan tersebut. Namun salah satu Pengacara Trump, seperti dilansir Reuters, menyatakan pihaknya akan mengajukan banding sesegera mungkin.

Hakim persidangan, Juan Merchan, menetapkan sidang penjatuhan hukuman terhadap Trump pada 11 Juli mendatang. Itu berarti hukuman akan diumumkan hanya beberapa hari sebelum Partai Republik dijadwalkan secara resmi mencalonkan Trump sebagai kandidat Presiden AS untuk pemilu 5 November mendatang.

Tindak pidana pemalsuan dokumen bisnis bisa diancam hukuman maksimum empat tahun penjara, meskipun para pelakunya seringkali menerima hukuman lebih ringan, atau hanya dijatuhi hukuman denda, atau hukuman percobaan saja.

Meskipun ada kemungkinan hukuman bui, namun seperti dilansir CNN, hakim tidak diharuskan untuk menjatuhkan hukuman penjara terhadap Trump.


(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads