Trump Jadi Presiden AS Pertama yang Bersalah Atas Pidana, Bisa Dibui

Trump Jadi Presiden AS Pertama yang Bersalah Atas Pidana, Bisa Dibui

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 31 Mei 2024 10:25 WIB
Former President Donald Trump sits in the courtroom before the continuation of his civil business fraud trial at New York Supreme Court, Tuesday, Oct. 3, 2023, in New York. (AP Photo/Seth Wenig, POOL)
Donald Trump (dok. AP/Seth Wenig)
New York -

Donald Trump mencetak sejarah sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pertama yang dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana, setelah dia dinyatakan bersalah atas 34 dakwaan dalam kasus pembayaran uang tutup mulut terhadap seorang mantan bintang porno semasa pilpres tahun 2016 lalu.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (31/5/2024), setelah melakukan pertimbangan selama dua hari, sebanyak 12 anggota dewan juri pengadilan New York, pada Kamis (30/5) waktu setempat, menyatakan Trump bersalah atas semua dakwaan atau 34 dakwaan pidana yang dijeratkan terhadapnya.

Secara garis besar, Trump dinyatakan bersalah telah memalsukan dokumen untuk menutupi pembayaran uang tutup mulut sebesar US$ 130.000 guna membungkam seorang mantan bintang porno bernama Stormy Daniels menjelang pilpres 2016 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan pengacara Trump, Michael Cohen, yang bersaksi dalam persidangan itu menuturkan Trump menyetujui pembayaran uang tutup mulut itu pada minggu-minggu terakhir pilpres 2016 lalu, ketika Trump menghadapi serentetan tuduhan perilaku seksual tidak pantas.

Cohen mengungkapkan bahwa dirinya yang menangani pembayaran itu, dan menyatakan Trump menyetujui rencana untuk mengganti biaya yang dikeluarkan untuk membungkam Daniels melalui pembayaran bulanan yang disamarkan sebagai pekerjaan legal.

ADVERTISEMENT

Hakim persidangan, Juan Merchan, menetapkan sidang penjatuhan hukuman terhadap Trump pada 11 Juli mendatang. Itu berarti hukuman akan diumumkan oleh pengadilan hanya beberapa hari sebelum Partai Republik dijadwalkan secara resmi mencalonkan Trump sebagai kandidat Presiden AS untuk pemilu 5 November mendatang.

Tindak pidana pemalsuan dokumen bisnis bisa diancam hukuman maksimum empat tahun penjara, meskipun para pelakunya seringkali menerima hukuman lebih ringan, atau hanya dijatuhi hukuman denda, atau hukuman percobaan saja.

Meskipun ada kemungkinan hukuman bui, namun seperti dilansir CNN, hakim tidak diharuskan untuk menjatuhkan hukuman penjara terhadap Trump.

Simak Video 'Dinyatakan Bersalah di Kasus Suap Bintang Porno, Trump: Memalukan!':

[Gambas:Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Hakim Merchan bisa saja menjatuhkan hukuman percobaan terhadap Trump atau hukuman hingga empat tahun penjara untuk setiap dakwaan di penjara negara bagian, dengan maksimum hukuman 20 tahun penjara.

Terlepas dari itu, penahanan secara hukum tidak akan menghalangi Trump untuk berkampanye, demikian juga tidak akan menghalanginya untuk menjabat jika nantinya dia memenangkan pilpres November mendatang.

Yang jelas, Trump tidak akan dijebloskan ke penjara sebelum hukuman dijatuhkan secara resmi oleh pengadilan.

Jaksa distrik Manhattan, Alvin Bragg, yang mendakwa Trump dalam kasus ini menolak untuk menjawab pertanyaan soal apakah dirinya berencana mengajukan hukuman penjara untuk Trump.

"Hakim telah menjadwalkan penjatuhan hukuman pada 11 Juli. Kita akan berbicara di pengadilan pada saat itu. Kami juga menetapkan jadwal mosi. Kami akan berbicara seperti yang telah kami lakukan selama proses ini," jawab Bragg seperti dikutip CNN.

Menurut analis hukum senior CNN, Elie Honig, sebagian besar hukuman untuk tindak pidana Kelas E -- tindak pidana paling ringan di New York seperti dakwaan yang menjerat Trump -- berujung hukuman non-penjara, atau seringkali merupakan kombinasi antara hukuman percobaan, hukuman denda, dan hukuman pelayanan masyarakat.

Pada intinya, hukuman terhadap terdakwa dalam tindak pidana semacam ini tergantung sepenuhnya pada hakim.

Simak Video 'Dinyatakan Bersalah di Kasus Suap Bintang Porno, Trump: Memalukan!':

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads