.webp)
Sedikitnya empat warga Pakistan tewas ketika tentara perbatasan Iran melepas tembakan ke wilayah Provinsi Balochistan di Pakistan bagian barat daya yang bergejolak. Dua orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden yang sama.
Seperti dilansir Reuters dan Anadolu Agency, Kamis (30/5/2024), penembakan itu terjadi di dekat perbatasan Pakistan dan Iran, tepatnya di distrik Washuk, pada Selasa (28/5) tengah malam waktu setempat.
Asisten komisioner otoritas Washu, Sahibzada Asfand, mengatakan bahwa pasukan militer Iran melepas tembakan ke arah sebuah kendaraan yang membawa enam orang di wilayah perbatasan Pakistan-Iran, dekat Mashkel di Provinsi Balochistan bagian barat daya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mashkel yang berjarak 1.050 kilometer dari Quettam, ibu kota Provinsi Balochistan, ini merupakan jalur perdagangan utama antara Pakistan dan Iran, namun juga digunakan oleh sindikat penyelundup manusia untuk menyeberang ke kawasan Eropa melalui Iran dan Turki.
Menurut informasi awal, para korban tewas dan korban luka dalam insiden itu merupakan warga biasa.
Namun alasan penembakan oleh tentara perbatasan Iran, sebut Asfand, "belum diketahui".
Asisten komisioner otoritas Washuk lainnya, Naeem Umrani, mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk mencari tahu alasan atau penyebab terjadinya penembakan tersebut.
Insiden ini terjadi beberapa pekan setelah mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi mengunjungi Pakistan pada April lalu, dalam kunjungan resmi selama tiga hari. Kunjungan itu dilakukan saat kedua negara bertetangga ini sedang berupaya memperbaiki hubungan setelah insiden saling serang pada awal tahun ini.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Saksikan juga 'Hasil Investigasi Jatuhnya Helikopter Presiden Iran: Tak Ada Sabotase':
Kunjungan mendiang Raisi dipandang sebagai langkah penting menuju normalisasi hubungan antara Teheran dan Islamabad. Raisi meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di wilayah Iran pada 19 Mei lalu.
Iran dan Pakistan memiliki sejarah hubungan yang sulit, namun serangan rudal pada Januari lalu menjadi insiden paling serius dalam beberapa tahun terakhir.
Pada saat itu, Islamabad menarik pulang Duta Besarnya dari Teheran dan tidak mengizinkan Duta Besar Iran kembali ke wilayahnya, serta membatalkan semua interaksi diplomatik tingkat tinggi dan keterlibatan perdagangan.
Upaya-upaya cepat untuk meredakan ketegangan pada akhirnya menghasilkan jaminan bahwa kedua negara saling menghormati kedaulatan dan integritas wilayah masing-masing, serta janji untuk memperluas kerja sama keamanan dan permintaan para utusan diplomatik untuk kembali ke pos mereka.
