Demo dan Kecaman Usai Israel Serang Area Pengungsian di Rafah

Demo dan Kecaman Usai Israel Serang Area Pengungsian di Rafah

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 29 Mei 2024 06:01 WIB
Palestinians search for food among burnt debris in the aftermath of an Israeli strike on an area designated for displaced people, in Rafah in the southern Gaza Strip, May 27, 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Suasana Rafah setelah diserang Israel (REUTERS/Mohammed Salem)
Gaza -

Demonstrasi protes dan kecaman lintas negara tertuju ke arah Israel. Mereka semua mengutuk serangan Israel ke Rafah, kawasan paling selatan dari Jalur Gaza yang digunakan warga untuk mengungsi dari agresi tentara Zionis.

Dilansir Reuters dan Express.co.uk, serangan mematikan Israel ke Rafah terjadi pada Minggu (26/5).

AFP melaporkan tentara Israel menargetkan Hamas yang ada di Rafah. Namun kenyataannya, serangan itu mengakibatkan tenda-tenda pengungsi terbakar. Pihak Palestina menyebut 50 orang tewas dan 249 orang luka-luka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini hanya secuil peristiwa menonjol terbaru dari rentetan panjang kecamuk serangan Israel di Gaza selepas 7 Oktober 2023. Hamas dikabarkan menyerang Israel dan kata Israel telah menewaskan 1.200 orang. Kemudian, Israel balas menyerang. Sayangnya, serangan balasan Israel tidak proporsional. Rakyat sipil banyak menjadi korban. Sebanyak 36.050 orang dilaporkan telah tewas di Gaza akibat serangan Israel.

Mourners react next to the bodies of Palestinians killed in an Israeli strike on an area designated for displaced people, during their funeral in Rafah, in the southern Gaza Strip, May 27, 2024. REUTERS/Mohammed SalemMourners react next to the bodies of Palestinians killed in an Israeli strike on an area designated for displaced people, during their funeral in Rafah, in the southern Gaza Strip, May 27, 2024.(REUTERS/Mohammed Salem)

Demonstrasi memprotes Israel

Sekitar 10 ribu orang berdemo di Kedutaan Besar Israel di Paris, Prancis. Mereka memprotes serangan Israel di area pengungsi Rafah.

ADVERTISEMENT

Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (28/5/2024), para demonstran berkumpul di area berjarak ratusan meter dari gedung Kedutaan Besar Israel yang ada di pusat kota Paris pada Senin (27/5) waktu setempat.

Dalam aksinya, para demonstran meneriakkan "Kami semua adalah anak-anak Gaza" dan "Bebaskan Gaza", serta meneriakkan slogan pro-Palestina lainnya.

Aksi itu digelar sehari setelah serangan udara Israel terhadap target Hamas di Rafah, menghantam area kemanusiaan yang menjadi tempat berlindung para pengungsi Palestina yang melarikan diri dari perang. Serangan Tel Aviv memicu kebakaran di area yang dipenuhi tenda-tenda pengungsi.

People attend a pro-Palestinian protest in central Paris, France, May 27, 2024. (Reuters)People attend a pro-Palestinian protest in central Paris, France, May 27, 2024. (Reuters) Foto: Reuters

Laporan Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikelola Hamas, menyebut sedikitnya 50 orang tewas dan sekitar 249 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut. Israel menghadapi kecaman internasional atas serangan tersebut.

"Ini adalah pembantaian terlalu besar," ucap Francois Rippe dari kelompok Asosiasi Solidaritas Prancis-Palestina yang menggelar aksi protes tersebut.

Simak Video 'Pesawat Tak Berawak Israel Gempur Rafah, 20 Orang Tewas':

[Gambas:Video 20detik]

Halaman selanjutnya, kecaman lintas negara:

Kecaman lintas negara

Mesir mengutuk serangan Israel ke Rafah. Dilansir AFP, Kementerian Luar Negeri Mesir menyerukan Israel untuk menerapkan tindakan yang diperintahkan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai penghentian segera operasi militer di Rafah.

Kementerian Luar Negeri Mesir mengecam serangan udara Israel terhadap Rafah itu sebagai "pelanggaran baru yang mencolok terhadap ketentuan hukum kemanusiaan internasional".

Kairo juga menyatakan pihaknya menyesalkan "peristiwa tragis" itu, dan mengecam "penargetan warga sipil yang tidak berdaya" serta "kebijakan sistematis yang bertujuan memperluas cakupan kematian dan kehancuran di Jalur Gaza agar wilayah itu tidak bisa dihuni".

Yordania juga menyatakan kecamannya terhadap Israel. Yordania yang beribu kota di Amman menuduh Tel Aviv telah melakukan "kejahatan perang yang berkelanjutan".

Dalam pernyataannya, otoritas Yordania menyebut bombardir Israel di Rafah "bertentangan dengan putusan Mahkamah Internasional dan merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional".

Simak Video 'Pesawat Tak Berawak Israel Gempur Rafah, 20 Orang Tewas':

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(dnu/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads