Panas 'Mendidih' di India-Pakistan hingga Capai Rekor Suhu Tertinggi

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 28 Mei 2024 22:06 WIB
Kondisi panas di India (AP Photo/Channi Anand).
Jakarta -

Gelombang panas menerjang India dan Pakistan. Dua negara bertetangga itu mencapai rekor suhu tertinggi.

Dilansir Deutsche Welle (DW), panas terik yang menyelimuti New Delhi, India telah menimbulkan dampak buruk yang tidak main-main. Rohit Garg, seorang pekerja gig berusia 24 tahun, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Safdarjung di ibu kota India itu karena ia pingsan.

"Kadar gulanya turun, dan dia menderita dehidrasi parah. Kami harus memberinya terapi rehidrasi karena dia mengalami heatstroke," kata dokter Ashutosh Singh kepada DW.

Delhi 'mendidih'

Mengingat panas terik yang masih terus mengancam, beberapa rumah sakit di Delhi telah mendirikan unit-unit khusus untuk merawat pasien yang sakit akibat cuaca panas.

Pemerintah Delhi juga telah meminta rumah sakit untuk memulai rencana aksi penanggulangan panas dan memastikan kesiapan menghadapi Insiden Terkait Panas (Heat Related Incidents/HRIs).

Hal tersebut masuk akal, karena dalam dua minggu terakhir, ada sekitar 10-15% lebih banyak pasien terkait panas yang datang ke Departemen Rawat Jalan (OPD) dan sekitar 10% ke unit gawat darurat (UGD).

"Staf rumah sakit kami dilatih untuk bisa mendapatkan diagnosis dengan cepat dan kami siap dengan terapi rehidrasi, tergantung pada tingkat keparahan pasien heatstroke yang datang," kata Sumit Ray, direktur medis Holy Family Hospital, kepada DW.

Departemen Meteorologi India telah mengeluarkan "red alert" tentang panas ekstrem di ibu kota negara tersebut. Najafgarh, salah satu kota di selatan Delhi, dilaporkan telah mencatat suhu maksimum 47,8 derajat Celcius, suhu tertinggi sejauh ini.

Pemerintah Delhi juga telah meminta sekolah-sekolah yang belum tutup untuk liburan musim panas agar segera tutup. Tidak sampai di situ, cuaca panas juga telah membuat pengunjung taman-taman dan pasar-pasar umum semakin sedikit.

Panas di Pakistan Capai 52 Celcius

Seperti dilansir Reuters, Selasa (28/5/2024), tim ilmuwan internasional menyebut suhu udara ekstrem yang menyelimuti seluruh kawasan Asia dalam sebulan terakhir kemungkinan besar menjadi lebih buruk akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

Seorang pejabat senior pada Departemen Meteorologi Pakistan, Shahid Abbas, mengatakan kepada Reuters bahwa di area Mohenjo Daro, sebuah kota yang Provinsi Sindh yang terkenal dengan situs arkeologi, suhu udara meningkat hingga 52,2 derajat Celsius dalam 24 jam terakhir.

Suhu tersebut merupakan suhu tertinggi yang tercatat sepanjang musim panas ini, dan mendekati rekor suhu tertinggi di kota dan negara tersebut yang masing-masing mencapai 53,5 derajat Celsius dan 54 derajat Celsius.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.




(aik/lir)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork