China Kecam Presiden Terpilih Taiwan Lewat Latihan Militer di Perbatasan

China Kecam Presiden Terpilih Taiwan Lewat Latihan Militer di Perbatasan

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Kamis, 23 Mei 2024 13:07 WIB
In this photo released by Chinas Xinhua News Agency, air force and naval aviation corps of the Eastern Theater Command of the Chinese Peoples Liberation Army (PLA) fly planes at an unspecified location in China, Thursday, Aug. 4, 2022. China conducted
Foto: Pesawat tempur China (Fu Gan/Xinhua via AP)
Taipei -

China mengecam Presiden Taiwan yang baru dilantik Lai Ching-te. Kecaman itu disimbolkan dengan melakukan latihan perang menggunakan pesawat tempur bersenjata lengkap di wilayah udara Taiwan.

Dilansir Reuters, Kamis (23/5/2024), China melancarkan latihan "hukuman" di sekitar Taiwan pada hari ini waktu setempat. Latihan perang itu dilakukan dengan mengirimkan pesawat tempur bersenjata lengkap yang melakukan serangan tiruan.

Latihan tersebut berlangsung di sekitar Selat Taiwan dan di sekitar kepulauan yang dikuasai Taiwan yang terletak di sebelah pantai Tiongkok. Latihan perang itu digelar tiga hari setelah Lai menjabat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak China pun sempat mengecam pidato pelantikan Lai pada hari Senin (20/5) yang lalu. Pasalnya, Lai dalam pidatonya meminta China untuk menghentikan ancamannya. Merespons itu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyebut Lai memalukan.

Sementara itu, Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mengatakan pihaknya telah memulai latihan militer gabungan, yang melibatkan angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, dan kekuatan roket, di wilayah sekitar Taiwan. Latihan tersebut dilakukan di Selat Taiwan, Utara, Selatan dan Timur Taiwan, serta daerah sekitar Pulau Kinmen, Matsu, Wuqiu dan Dongyin yang dikuasai Taiwan.

ADVERTISEMENT

Media pemerintah China mengatakan militer China mengirimkan puluhan jet tempur yang membawa rudal aktif dan melakukan serangan tiruan bersama dengan kapal perang. Latihan yang diberi nama "Joint Sword - 2024A" itu dijadwalkan berlangsung selama dua hari. Namun, tidak seperti latihan "Joint Sword" serupa pada bulan April tahun lalu, latihan ini diberi label "A", yang membuka pintu bagi kemungkinan tindak lanjut.

Respons Taiwan

Kementerian Pertahanan Taiwan lantas mengecam latihan tersebut. Taiwan juga telah mengirimkan pasukan ke daerah sekitar pulau tersebut.

"Peluncuran latihan militer pada kesempatan ini tidak hanya tidak berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan, tetapi juga menyoroti mentalitas militeristik (Tiongkok)," kata Kementerian Taiwan tersebut.

"Tindakan Tiongkok mengancam kebebasan demokrasi serta perdamaian dan stabilitas regional dengan provokasi militer sepihak," lanjutnya.

Lihat juga Video: Flagship Store Huawei di Shanghai Dilengkapi Coffee Shop dan Gym

[Gambas:Video 20detik]



(maa/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads