Tepis Turki, Iran Klaim Temukan Lokasi Heli Presiden Pakai Drone Sendiri

Tepis Turki, Iran Klaim Temukan Lokasi Heli Presiden Pakai Drone Sendiri

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 22 Mei 2024 18:10 WIB
IRAN - MAY 20: (----EDITORIAL USE ONLY - MANDATORY CREDIT - IRANIAN RED CRESCENT SOCIETY / HANDOUT - NO MARKETING NO ADVERTISING CAMPAIGNS - DISTRIBUTED AS A SERVICE TO CLIENTS----) A screen grab captured from a video shows the location of wreck of helicopter carrying Iranian President Ebrahim Raisi and his delegation has been detected in Iran on May 20, 2024. Helicopter carrying Iranian President Ebrahim Raisi crashed after the inauguration of a dam on the border along with Azerbaijani President Ilham Aliyev in Jabrayil district of Azerbaijan on May 19, 2024. (Photo by Iranian Red Crescent Society/Anadolu via Getty Images)
Puing-puing helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi (Anadolu via Getty Images/Anadolu)
Teheran -

Militer Iran mengklaim pihaknya berhasil menemukan lokasi jatuhnya helikopter yang mengangkut mendiang Presiden Ebrahim Raisi dengan drone milik sendiri. Hal ini menepis dan meremehkan peran yang dimainkan Turki dalam membantu menemukan lokasi kecelakaan helikopter maut tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (22/5/2024), laporan kantor berita Anadolu Agency pada Senin (20/5) menyebut sebuah drone Akinci Turki berhasil mengidentifikasi "sumber panas yang diduga berasal dari puing-puing helikopter yang membawa Presiden Raisi" dan membagikan koordinatnya dengan otoritas Iran.

Namun belakangan, Teheran berusaha menepis peran Ankara dengan mengklaim bahwa drone miliknya yang berhasil menemukan lokasi jatuhnya helikopter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meskipun Turki mengirimkan drone yang dilengkapi dengan night vision dan kamera termal, drone tersebut gagal menemukan lokasi kecelakaan secara akurat karena kurangnya peralatan pendeteksi dan titik kontrol di bawah awan," tegas militer Iran dalam pernyataan terbaru.

Pernyataan itu merujuk pada kondisi cuaca buruk yang diduga menjadi penyebab kecelakaan tersebut.

ADVERTISEMENT

Baik Iran maupun Turki memiliki persenjataan drone yang besar dan fokus dalam menunjukkan efektivitas drone mereka untuk pasar ekspor. Negara-negara Barat menuduh Teheran memasok drone-drone tempur ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.

Angkatan Bersenjata Iran, dalam pernyataannya, mengatakan pihaknya tidak bisa segera mengerahkan drone-drone canggih mereka, yang dilengkapi radar aperture sintetis, karena drone itu berada di bagian utara Samudra Hindia pada saat itu.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan Video 'Sanksi Onderdil Penyebab Helikopter Presiden Iran Jatuh, AS Ogah Minta Maaf':

[Gambas:Video 20detik]



Menurut Angkatan Bersenjata Iran, lokasi jatuhnya helikopter berhasil diketahui pada Senin (20/5) pagi waktu setempat oleh tim penyelamat lapangan Iran dan oleh drone yang dikerahkan dari Samudra Hindia.

Jenazah Presiden Raisi dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Hossein Amir-Abdollahian serta para pejabat lainnya ditemukan di lokasi tersebut.

Kantor berita resmi Iran, IRNA, menambahkan bahwa koordinat yang dibagikan oleh drone Turki meleset sejauh 7 kilometer dari lokasi sebenarnya yang menjadi tempat jatuhnya helikopter.

Militer Iran mengatakan bahwa mereka memilih Turki di antara "negara-negara sahabat" untuk membantu misi penyelamatan karena kedekatan wilayahnya dengan lokasi kecelakaan di barat laut negara tersebut.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads