Sebuah drone Ukraina mengenai sebuah keluarga yang sedang berkendara di dekat perbatasan di wilayah Belgorod, Rusia pada hari Jumat (17/5). Gubernur wilayah tersebut mengatakan bahwa serangan drone itu menewaskan seorang ibu dan putranya yang berusia empat tahun.
Serangan itu terjadi seiring Ukraina meluncurkan rentetan drone ke semenanjung Krimea yang dicaplok dan wilayah selatan Rusia pada Kamis (16/5) malam waktu setempat. Itu merupakan salah satu serangan udara terbesar Ukraina dalam beberapa minggu terakhir.
"Di desa Oktyabrsky, sebuah drone kamikaze menyerang sebuah mobil yang membawa seorang pengemudi dan tiga penumpang: seorang ibu, ayah dan seorang anak," kata gubernur wilayah Belgorod Vyacheslav Gladkov, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (17/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat serangan drone itu, wanita tersebut meninggal di tempat karena luka-lukanya. Si anak berada dalam kondisi kritis. Dokter telah melakukan segala yang mungkin untuk menyelamatkannya," ujar Gladkov. "Namun, anak berusia empat tahun tersebut meninggal karena luka-lukanya di rumah sakit," imbuh Gladkov.
Gladkov menambahkan bahwa sang ayah terluka namun "syok" dan menolak bantuan medis. Sementara pengemudi mobil dirawat karena luka pecahan peluru di tangannya.
Gubernur Belgorod tersebut mengatakan bahwa serangan drone lainnya menyebabkan kebakaran di sebuah pompa bensin di desa Bessonovka, namun api dapat dipadamkan dengan cepat.
Saksikan Live DetikSore:
Simak juga 'Rudal Rusia Gempur Bangunan di Kharkiv Ukraina, 17 Orang Terluka':
Sementara itu, otoritas Rusia mengatakan pihaknya telah mencegat atau menembak jatuh lebih dari 100 drone Ukraina di selatan negara itu dan di wilayah Krimea dan Laut Hitam pada Kamis (16/5) malam waktu setempat.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa 51 drone hancur di Krimea, 44 drone ditembak jatuh di wilayah Krasnodar, enam drone di wilayah Belgorod, enam drone di Laut Hitam dan satu drone di wilayah Kursk.
Gelombang drone Ukraina ini terjadi seiring pasukan Rusia terus bergerak maju di sepanjang garis depan. Ukraina telah mengevakuasi hampir 9.000 warga sipil dari wilayah timur lautnya sejak pasukan Rusia menyerbu perbatasan tersebut pekan lalu, bergerak menuju Vovchansk dan desa-desa terdekat.