Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyerukan Iran untuk menghentikan pengiriman persenjataan dalam jumlah yang "belum pernah ada sebelumnya" kepada kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Washington menyebut pasokan senjata Teheran memungkinkan Houthi melancarkan "serangan sembrono" pada kapal-kapal di Laut Merah dan sekitarnya.
Seperti dilansir Associated Press dan Al Arabiya, Selasa (14/5/2024), seruan itu disampaikan oleh Wakil Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Robert Wood, saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan PBB pada Minggu (13/5) waktu setempat.
Wood mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB jika mereka menginginkan kemajuan dalam mengakhiri konflik di Yaman, maka mereka harus secara kolektif "menegur Iran karena perannya yang mengganggu stabilitas dan bersikeras bahwa mereka tidak bisa bersembunyi di belakang Houthi".
Dia menyebut ada banyak bukti yang menunjukkan Iran memasok persenjataan canggih, termasuk rudal balistik dan rudal jelajah, kepada Houthi yang jelas-jelas melanggar sanksi PBB.
"Untuk menggarisbawahi keprihatinan dewan mengenai pelanggaran embargo senjata yang sedang berlangsung, kita harus berbuat lebih banyak untuk memperkuat penegakan hukum dan mencegah para pelanggar sanksi," cetus Wood.
Kelompok Houthi telah mengatakan bahwa rentetan serangan terhadap kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah dan Teluk Aden dimaksudkan untuk menekan Israel agar mengakhiri perangnya melawan Hamas di Jalur Gaza, yang dimulai sejak Oktober tahun lalu dan sejauh ini menewaskan lebih dari 35.000 orang.
Houthi, menurut data Otoritas Maritim AS pada akhir bulan lalu, telah melancarkan lebih dari 50 serangan terhadap jalur pelayaran strategis tersebut, menyita satu kapal, dan menenggelamkan sebuah kapal lainnya sejak November tahun lalu.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)