Diserang Kembang Api Saat Demo Mahasiswa, 26 Polisi Meksiko Luka-luka

Diserang Kembang Api Saat Demo Mahasiswa, 26 Polisi Meksiko Luka-luka

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 14 Mei 2024 10:39 WIB
Forensic personnel and investigative police carry out field work after an attack at a technological university campus in which two women were killed, in Guadalajara, Jalisco State, Mexico on March 6, 2024. (Photo by ULISES RUIZ / AFP)
Ilustrasi -- Personel Kepolisian Meksiko (dok. AFP/ULISES RUIZ)
Mexico City -

Sedikitnya 26 personel Kepolisian Meksiko mengalami luka-luka setelah para demonstran meluncurkan kembang api ke arah mereka. Insiden ini terjadi dalam unjuk rasa terbaru untuk menuntut keadilan bagi 43 mahasiswa yang hilang misterius sejak satu dekade lalu.

Seperti dilansir AFP, Selasa (14/5/2024), otoritas sekretariat keamanan ibu kota Meksiko melaporkan bahwa 26 polisi yang luka-luka itu dirawat oleh paramedis dan dibawa ke rumah sakit setempat untuk menjalani perawatan medis lebih lanjut, usai insiden terjadi di luar istana kepresidenan di Mexico City pada Senin (13/5).

Unjuk rasa itu digelar setelah delapan tentara, yang dituduh terlibat dalam kasus hilangnya para mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi pelatihan guru di negara bagian Guerrero tahun 2014 lalu, dibebaskan dari penahanan pra-sidang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus ini secara luas dianggap sebagai salah satu kekejaman hak asasi manusia (HAM) terburuk di Meksiko.

Pada Maret lalu, para demonstran marah karena kurangnya kemajuan dalam upaya membawa para pelaku ke pengadilan. Dalam aksi protes pada saat itu, para demonstran nekat mendobrak pintu istana kepresidenan Meksiko.

ADVERTISEMENT

Dalam kasus yang membayangi Meksiko selama satu dekade ini, puluhan mahasiswa yang hilang misterius itu disebut sedang dalam perjalanan ke lokasi unjuk rasa di Mexico City ketika, menurut para penyelidik, mereka diculik oleh kartel narkoba yang berkolusi dengan polisi korup.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Penyebab pasti hilangnya 43 mahasiswa itu masih belum diketahui secara jelas. Namun komisi pencari kebenaran yang dibentuk pemerintah Meksiko melabeli kasus itu sebagai "kejahatan negara", dengan menyebut pihak militer ikut bertanggung jawab baik secara langsung atau karena kelalaian.

Rentetan penangkapan telah dilakukan atau diperintahkan terhadap puluhan tersangka, termasuk para personel militer dan mantan Jaksa Agung yang memimpin penyelidikan kontroversial atas kasus penghilangan massal tersebut.

Namun sejauh ini, baru tiga jenazah mahasiswa yang menjadi korban yang berhasil diidentifikasi.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads