Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah ke Ibu Negara Korsel

Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah ke Ibu Negara Korsel

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 13 Mei 2024 14:57 WIB
French President Emmanuel Macron, right, his wife Brigitte Macron, South Korean President Yoon Suk Yeol and his wife Kim Keon Hee pose before a working lunch, Tuesday, June 20, 2023 at the Elysee Palace in Paris. (AP Photo/Michel Euler)
Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee (dok. AP Photo)
Seoul -

Jaksa Korea Selatan (Korsel) menginterogasi seorang pendeta keturunan Korea-Amerika, yang secara diam-diam merekam dirinya menyerahkan hadiah tas tangan mewah merek Dior kepada Ibu Negara Korsel, Kim Keon Hee. Kasus ini sedang diselidiki oleh tim khusus yang dibentuk oleh Jaksa Agung Korsel.

Seperti dilansir kantor berita Yonhap News Agency, Senin (13/5/2024), tas mewah itu diberikan oleh sang pendeta saat menemui Kim Keon Hee di Seoul pada September 2022.

Pendeta bernama Choi Jae Young itu hadir di Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul pada Senin (13/5) pagi waktu setempat, untuk memenuhi panggilan interogasi sebagai tersangka dalam kasus dugaan pelanggaran undang-undang antikorupsi, dugaan masuk properti tanpa izin, dan menghalangi tugas resmi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Choi telah membantah tuduhan-tuduhan tersebut. Dia mengatakan kepada wartawan setempat bahwa dirinya melakukan pelaporan berita yang melibatkan penyamaran, demi memberi tahu publik soal sifat asli Presiden Yoon Suk Yeol dan istrinya, Kim Keon Hee.

"Presiden yang bertanggung jawab atas urusan negara dan pasangannya seharusnya bersikap bersih terhadap hal yang salah, tapi ternyata tidak. Sifat sebenarnya di balik kasus ini adalah bahwa Ibu Negara memprivatisasi kekuasaan kepresidenan," ucap Choi dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Para pejabat Korsel dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa jaksa menginterogasi Choi soal bagaimana dan mengapa dirinya menyerahkan tas mewah itu kepada Kim Keon Hee dan apakah dirinya meminta bantuan khusus dari sang Ibu Negara Korsel.

Pemanggilan tersebut dilakukan setelah para aktivis sipil mengajukan pengaduan yang menuduh Choi secara sengaja mendekati Ibu Negara Korsel dan secara diam-diam merekam momen penyerahan tas mewah senilai 3 juta Won (Rp 35,2 juta) yang diduga disiapkan oleh Voice of Seoul, sebuah outlet berita internet.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Voice of Seoul, yang pernah digugat oleh Ibu Negara Korsel dengan tuduhan pencemaran nama baik, mempublikasikan video yang direkam Choi pada November tahun lalu.

Pekan lalu, jaksa Korsel meminta keterangan para aktivis sipil yang mengajukan pengaduan. Para aktivis itu bersikeras menuduh Choi berkonspirasi erat dengan Voice of Seoul untuk mencemarkan nama baik Presiden Yoon dan istrinya sebagai pembalasan atas gugatan pencemaran nama baik yang diajukan Kim Keon Hee.

Secara terpisah, pihak Voice of Seoul mengajukan pengaduan terhadap Presiden Yoon dan Kim Keon Hee atas tuduhan suap dan pelanggaran undang-undang antikorupsi. Jaksa Korsel dilaporkan berencana memanggil pimpinan Voice of Seoul pekan depan.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads