Perundingan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera-tahanan Palestina, yang dimediasi oleh Mesir, Qatar dan AS, tampaknya terhenti di tengah aksi militer Tel Aviv di Rafah.
Hamas menyebut Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sama saja telah "bergegas membatalkan" perundingan dengan melancarkan serangan terhadap Rafah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hamas juga menuduh pemerintah Israel "meningkatkan pembantaian brutal di berbagai wilayah Jalur Gaza" dan "menegaskan kembali upaya mereka untuk melanjutkan perang genosida di Gaza".
Israel menentang seruan internasional dengan mengirimkan tank-tank dan pasukan militernya ke area Rafah bagian timur sejak pekan lalu, yang secara efektif menutup jalur utama untuk penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Militer Israel, pada Sabtu (11/5) waktu setempat, memperluas perintah evakuasi di Rafah timur dan mengklaim bahwa 300.000 warga Palestina telah mengungsi dari area tersebut.
Simak juga Video 'Pasokan Bom AS Disetop, Netanyahu Berharap Bisa Rujuk dengan Biden':
Saksikan Live DetikPagi:
(nvc/ita)