Jelang Invasi, Israel Kerahkan Tank-tank ke Rafah

Jelang Invasi, Israel Kerahkan Tank-tank ke Rafah

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 07 Mei 2024 16:20 WIB
Rafah -

Militer Israel mengerahkan tank-tanknya ke wilayah Rafah, ujung selatan Jalur Gaza yang sedang dilanda perang, dan mengambil alih kendali atas perlintasan perbatasan dengan Mesir. Langkah tersebut dilakukan Tel Aviv saat potensi invasi darat terhadap Rafah, yang sejak lama digaungkan, semakin dekat.

Seperti dilansir AFP, Selasa (7/5/2024), pengerahan militer ke sektor timur kota Rafah yang penuh sesak, terjadi sehari setelah Israel memperingatkan warga Palestina di wilayah itu untuk mengungsi menjelang operasi darat yang sudah sejak lama mengancam area tersebut.

Rekaman video yang dirilis militer Israel menunjukkan tank-tank yang mengibarkan bendera Israel mengambil alih "kendali operasional" atas perlintasan perbatasan di sisi wilayah Palestina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan oleh militer Israel bahwa pengerahan itu "memiliki cakupan yang sangat terbatas terhadap sasaran yang sangat spesifik".

Pengerahan tank ke Rafah ini terjadi saat perang yang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza memasuki bulan ke-8, sejak pertama kali pecah pada Oktober tahun lalu.

ADVERTISEMENT

Laporan koresponden AFP menyebut pengeboman besar-besaran mengguncang Rafah pada Senin (6/5) malam. Rumah sakit Kuwait di Rafah melaporkan pihaknya menerima sedikitnya 23 korban tewas, sedangkan rumah sakit Najjar menyebut empat korban tewas dibawa ke rumah sakitnya.

Rentetan kekerasan terbaru di Rafah ini terjadi setelah empat tentara Israel tewas dalam serangan roket di area perlintasan perbatasan Kerem Shalom, yang menghubungkan Israel dengan Jalur Gaza bagian selatan, pada Minggu (5/5).

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket itu. Mereka juga mengklaim kembali menembaki pasukan Israel di area Kerem Shalom pada Selasa (7/5) waktu setempat.

Sebelumnya, pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperbarui seruan kepada Israel, sekutunya, agar tidak melancarkan serangan darat terhadap Rafah, setelah negara Yahudi itu mengeluarkan perintah evakuasi untuk warga Palestina di sana.

"Kami meyakini bahwa operasi militer di Rafah saat ini akan secara dramatis meningkatkan penderitaan rakyat Palestina (dan) akan menyebabkan peningkatan korban sipil," ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller saat berbicara kepada wartawan setempat.

Militer Israel diketahui menginstruksikan sekitar 100.000 warga Palestina, pada Senin (6/5) pagi, untuk mulai mengungsi dari Rafah. Instruksi itu menandakan bahwa invasi darat yang sejak lama dijanjikan Tel Aviv akan segera terjadi, dan semakin mempersulit upaya untuk merundingkan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Biden, pada Senin (6/5) waktu setempat, berbicara via telepon dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, dengan Gedung Putih mengatakan bahwa sang Presiden AS mempertegas sikapnya yang "jelas" soal rencana serangan Israel terhadap Rafah.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads