China meluncurkan kendaraan luar angkasa pada Jumat (3/5) waktu setempat dalam misi mengumpulkan sampel dari sisi terjauh Bulan. Ini menjadi misi pertama di dunia, seiring Beijing melanjutkan program ambisius yang bertujuan mengirimkan misi berawak ke Bulan pada tahun 2030 mendatang.
Seperti dilansir AFP, Jumat (3/5/2024), laporan wartawan AFP di lapangan menyebut sebuah roket yang membawa kendaraan penjelajah luar angkasa, Chang'e-6, diluncurkan dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan, China bagian selatan, sebelum pukul 17.30 waktu setempat.
Ini menjadi lompatan terbaru dalam program luar angkasa China yang ambisius, yang oleh Amerika Serikat (AS) disebut sebagai kedok untuk menutupi tujuan militer dan upaya membangun dominasi di luar angkasa.
Misi Chang'e-6 ini bertujuan mengumpulkan sekitar dua kilogram sampel yang diambil dari sisi terjauh Bulan, dan membawanya kembali ke Bumi untuk dianalisis.
Kantor berita Xinhua memuji misi itu sebagai "usaha pertama dalam sejarah eksplorasi manusia ke Bulan".
Ini secara teknis merupakan misi selama 53 hari yang rumit, yang juga akan menjadi percobaan peluncuran yang belum pernah terjadi sebelumnya dari sisi permukaan Bulan yang selalu menghadap jauh dari Bumi.
"Chang'e-6 akan mengumpulkan sampel dari sisi jauh Bulan untuk pertama kalinya," tutur wakil direktur Pusat Eksplorasi Bulan dan Teknik Luar Angkasa China, Ge Ping, dalam pernyataan kepada wartawan setempat.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)