Memanas! Filipina Protes ke Diplomat China Soal Tembakan Meriam Air

Memanas! Filipina Protes ke Diplomat China Soal Tembakan Meriam Air

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 02 Mei 2024 12:49 WIB
Momen saat kapal patroli China menembakkan meriam air ke arah kapal Filipina di perairan Laut China Selatan. (Philippine Coast Guard via AP
Ilustrasi -- Momen saat kapal patroli China menembakkan meriam air ke arah kapal Filipina di perairan Laut China Selatan beberapa waktu lalu (dok. Philippine Coast Guard via AP)
Manila -

Departemen Luar Negeri Filipina memanggil seorang pejabat senior pada Kedutaan Besar China di Manila untuk memprotes tembakan meriam air, yang dilepaskan kapal Penjaga Pantai Beijing terhadap kapal patroli Manila di Laut China Selatan.

Seperti dilansir AFP, Kamis (2/5/2024), otoritas Filipina menyebut insiden itu sebagai "pelecehan terhadap kapal-kapal Filipina". Dalam insiden tersebut, dua kapal Filipina ditembak dengan meriam air oleh kapal Penjaga Pantai China yang berpatroli di dekat Scarborough Shoal yang dikuasai China.

Scarborough Shoal merupakan terumbu karang yang terletak di dekat Filipina, namun dikuasai oleh China. Scarborough Shoal beberapa kali menjadi titik konflik di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa kedua negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua kapal Filipina yang ditembak meriam air itu, satu kapal milik Penjaga Pantai Filipina (PCG) dan satu kapal lainnya milik Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan (BFAR), disebut sedang menjalankan misi menyalurkan pasokan kepada nelayan-nelayan Filipina yang sedang mencari ikan di perairan tersebut.

"Filipina memprotes pelecehan, penabrakan, pengepungan, pembuntutan, dan pemblokiran, manuver-manuver berbahaya, penggunaan meriam air, dan tindakan-tindakan agresif lainnya yang dilakukan oleh kapal-kapal Penjaga Pantai China dan Milisi Maritim China (terhadap kapal pemerintah Filipina)," tegas Departemen Luar Negeri Filipina dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENT

Otoritas Filipina menyatakan pihaknya telah memanggil Zhou Zhiyong, yang merupakan pejabat tinggi nomor dua di Kedutaan Besar China di Manila, terkait insiden di Laut China Selatan pada 30 April lalu.

"Tindakan agresif China, khususnya penggunaan meriam air, menyebabkan kerusakan pada kapal PCG dan BFAR. Filipina menuntut agar kapal-kapal China segera meninggalkan Bajo de Masinloc dan area sekitarnya," tegas Departemen Luar Negeri Filipina, menggunakan sebutan Manila untuk Scarborough Shoal.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'ZEE Memanas, Kapal China Kembali Tembakkan Meriam Air ke Kapal Filipina':

[Gambas:Video 20detik]



Kedutaan Besar China belum memberikan tanggapan atas pemanggilan pejabat diplomatiknya di Manila tersebut.

Filipina dan China memiliki sejarah panjang untuk sengketa wilayah perairan di Laut China Selatan. Beberapa insiden melibatkan kapal Manila dan Beijing terjadi beberapa bulan terakhir, termasuk yang melibatkan tabrakan dan penggunaan meriam air oleh Penjaga Pantai China.

Dalam pernyataan pada Selasa (30/4) waktu setempat, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan kepada wartawan setempat bahwa Penjaga Pantai China mengambil "tindakan yang diperlukan" terhadap kapal-kapal Filipina yang melanggar wilayah China.

Langkah-langkah tersebut, menurut Lin, sudah "sesuai dengan hukum, dan cara mereka menangani situasi ini adalah profesional".

Insiden terbaru itu terjadi saat Filipina dan Amerika Serikat (AS) menggelar latihan militer tahunan secara besar-besaran yang membuat marah China.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads