Perdana Menteri (PM) Skotlandia Humza Yousaf mengundurkan diri sebagai ketua Partai Nasional Skotlandia (SNP) pada Senin (29/4). Secara otomatis dia juga mundur sebagai PM muslim pertama Skotlandia.
Yousaf mengumumkan pengunduran dirinya sebelum ia dijadwalkan menghadapi dua mosi tidak percaya minggu ini.
Dilansir kantor berita AFP, Senin (29/4/2024), pria berusia 39 tahun itu mengundurkan diri setelah satu tahun penuh gejolak sebagai kepala pemerintahan, di mana dukungan terhadap Partai Nasional Skotlandia (SNP) menurun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yousaf telah menghadapi seruan untuk mengundurkan diri sejak mengakhiri perjanjian pembagian kekuasaan SNP dengan Partai Hijau Skotlandia di parlemen Skotlandia pekan lalu.
Pemerintahannya sebelumnya telah mengabaikan target ambisius untuk transisi menuju emisi karbon nol, sehingga membuat marah Partai Hijau.
Kelompok oposisi Konservatif Skotlandia kemudian mengajukan mosi tidak percaya kepada Yousaf, yang dijadwalkan akan diadakan pada hari Rabu mendatang dan dia berisiko kalah.
Partai Buruh Skotlandia juga kembali mengajukan mosi tidak percaya pada pemerintahannya.
Yousaf - pemimpin Muslim pertama dari sebuah partai politik besar di Inggris - mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa menurutnya kemenangan "sangat mungkin terjadi".
Namun, dia menambahkan bahwa dia "tidak bersedia menukar nilai-nilai atau prinsip-prinsip saya atau melakukan kesepakatan dengan siapa pun hanya untuk mempertahankan kekuasaan".
Dia menambahkan: "Saya telah menyimpulkan bahwa memperbaiki hubungan kita di tengah perpecahan politik hanya dapat dilakukan jika ada orang lain yang memimpin."
Yousaf mengatakan, pemilihan ketua partai sebagai penggantinya akan segera digelar. PM muda Skotlandia itu dilantik pada Maret 2023 setelah memenangkan pemilihan di parlemen. Dia menggantikan Nicola Sturgeon.
Lihat Juga Video 'Penampakan Ribuan Pendukung PM Sanchez Unjuk Rasa di Madrid':