Ben-Gvir juga pernah mengusulkan agar Israel membangun permukiman Yahudi di Gaza. Padahal, Netanyahu telah menolak rencana tersebut. Ide itu disampaikan Ben-Gvir saat ikut aksi massa di Yerusalem pada Minggu (28/1).
"Jika kita tidak menginginkan 7 Oktober lainnya, kita perlu... mengendalikan wilayah tersebut," ujar Ben-Gvir dalam pernyataannya dalam aksi massa tersebut sambil menyinggung serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politisi penghasut itu juga mengatakan bahwa Israel harus 'mendorong emigrasi sukarela' warga Palestina dari Jalur Gaza. Pernyataan ini menggemakan pernyataan masa lalu yang menuai kecaman keras dari Amerika Serikat (AS), sekutu dekat Israel, dan komunitas internasional yang lebih luas.
Beberapa orang yang mengikuti aksi massa itu membawa senjata api, sedangkan para pedagang di luar area pusat konvensi yang menjadi lokasi aksi itu menjual kaos bertuliskan 'Gaza adalah bagian dari tanah Israel'.
Ide kontroversial itu bukan pertama kali disampaikan Ben Gvir. Pada Senin (1/1) waktu setempat, dia juga pernah menyerukan agar Israel mempromosikan 'solusi untuk mendorong emigrasi penduduk Gaza'.
Ben-Gvir berargumen bahwa kepergian warga Palestina dan pembangunan kembali permukiman Israel merupakan "solusi yang benar, adil, bermoral dan manusiawi'.
"Ini merupakan kesempatan untuk mengembangkan proyek yang mendorong warga Gaza untuk beremigrasi ke negara-negara di seluruh dunia," cetus Ben-Gvir saat berbicara dalam rapat partai ultranasionalis Otszma Yehudit yang dipimpinnya.
(haf/haf)