Operasi militer Israel, yang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, terus berlanjut di wilayah Jalur Gaza. Lebih dari 34.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel selama lebih dari enam bulan terakhir.
Angka kematian yang dilaporkan Kementerian Kesehatan Gaza itu tidak membedakan antara warga sipil dan militan Hamas yang terbunuh dalam perang. Namun diyakini mayoritas korban tewas di Jalur Gaza adalah warga sipil Palestina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum Rharrit, seorang pejabat Deplu AS bernama Josh Paul yang menjabat sebagai direktur Biro Urusan Politik-Militer mengundurkan diri pada Oktober tahun lalu. Dalam pernyataannya, Paul juga menyampaikan sikapnya yang tidak setuju dengan keputusan pemerintah Biden untuk terus memasok senjata kepada Israel.
(nvc/ita)